Sebelum Diserang Hacker, CEO Sony Cemaskan Korut

CEO Sony, Kazuo Hirai, ternyata sudah mengkhawatirkan reaksi Korea Utara (Korut) terhadap film terbaru perusahaan, The Interview.

oleh Andina Librianty diperbarui 14 Des 2014, 10:05 WIB
Diterbitkan 14 Des 2014, 10:05 WIB
Kim Jong-un kunjungi panti asuhan
Kim Jong-un kunjungi panti asuhan (Reuters)

Liputan6.com, Chief Executive Officer (CEO) Sony, Kazuo Hirai, ternyata sudah sejak lama mengkhawatirkan reaksi Korea Utara (Korut) terhadap film terbaru perusahaan yang akan dirilis pada Hari Natal, The Interview. Bahkan Hirai meminta Sony Pictures untuk mengubah bagian penting dalam film tersebut, jauh sebelum serangan cyber besar-besaran terjadi. 

The Interview yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco adalah film komedi, menceritakan upaya pembunuhan terhadap pimpinan Korut, Kom Jong Un. Hirai pun meminta film The Interview tidak terlalu ekstrim, setelah Pyongyang mengecam film tersebut. Informasi ini berasal dari email yang diduga dicuri dari studio film Hollywood Sony, serta merupakan salah satu dari file yang bocor pasca serangan cyber terhadap perusahaan.

Menurut yang dilansir Chicago Tribune, email itu berisi percakapan Hirai, Co-Chairman Sony Pictures Entertainment Amy Pascal, serta Rogen selaku penulis dan sutradara film. Adegan yang minta diubah adalah saat Kim digambarkan diserang oleh tank shell, sehingga kepalanya meledak.

Pascal mengatakan kepada Hirai bahwa dia harus menghubungi orang-orang yang membuat film tersebut, termasuk Rogen. Ketertarikan Hirai terhadap film ini menunjukkan kekhawatirannya dengan sikap keberatan Korut terhadap film tersebut. Juru bicara Sony mengatakan, Hirai sangat jarang meninjau adegan tertentu dalam film.

Korut pada Juli menyampaikan keberatannya atas perilisan The interview kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, Korut juga menuduh Amerika Serikat (AS) mensponsori terorisme dan melakukan aksi perang karena mengizinkan produksi film tersebut.

Perubahan adegan film The Interview

Pascal akhirnya menghubungi Rogen, dan mengaku berada dalam posisi sulit karena Hirai secara langsung memintanya untuk mengubah adegan film. "Bukannya menjilat, tapi saya saat ini menghadapi Chairman dari seluruh Sony Corporation," kata Pascal dalam email-nya kepada Rogen.

Rogen merespon dengan berjanji akan menghilangkan tiga dari empat tanda luka bakar di wajah Kim, serta mengurangi 'rambut terbakar' sebesar 50 persen. Tapi dia mengatakan tidak bisa memenuhi semua permintaan Hirai.

"Ledakan kepala tidak bisa lebih dikaburkan lagi dari itu, karena jika tetap dilakukan maka Anda tidak dapat menunjukkan ada ledakan dan leluconnya tidak akan berhasil," jelas Roger. Perwakilan aktor itu menolak berkomentar.

Rogen pada awalnya menolak permintaan Pascal untuk memodifikasi adegan kematian Kim. Menurutnya, hal itu akan dilihat seperti penyensoran dan akan merugikan penjualan. "Ini akan menjadi sejarah Amerika karena mengubah film mereka untuk membuat Korut bahagia. Ini adalah cerita yang sangat memberatkan," kata Rogen dalam sebuah email pada 15 Agutus.

Kemudian pada Oktober, Rogen kembali mengirimkan revisi yang diharapkannya menjadi versi akhir. "Ini hasilnya!!! Kami menghapus api dari rambut. Beritahu kami bahwa tidak ada lagi revisi," ungkapnya.

Sejauh ini kelompok hacker penyerang Sony Picture, konon telah merilis 100 gigabyte (GB) informasi curian di internet. Menurut para ahli keamanan, dokumen-dokumen yang bocor itu asli.

(din/dew)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya