Nahas, Wanita Muda Tewas Saat Ngecas Smartphone

Seorang gadis tewas seketika saat dirinya sedang bermain game dan menelepon lewat smartphone miliknya yang sedang di-charge.

oleh Iskandar diperbarui 17 Mar 2015, 08:15 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2015, 08:15 WIB
Nahas, Wanita Muda Tewas Saat Ngecas Smartphone
Foto ilustrasi men-charge baterai smartphone (shanghaiist.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang gadis berusia 23 tahun yang diketahui berasal dari provinsi Shijiazhuang, Hebei tewas seketika saat dirinya sedang bermain game dan menelepon lewat smartphone miliknya yang sedang di-charge. Kabar nahas ini pertama kali beredar di media sosial Weibo belum lama ini.

"Seorang gadis di desa kami tersengat listrik dan meninggal dunia saat bermain game di smartphone yang sedang di-charge. Semua orang diharapkan jangan menggunakan smartphone selagi di-charge!" Demikian pesan yang tertulis di Weibo.

Kemudian wartawan dari surat kabar lokal Hebei News menyelidiki informasi itu dan menemukan bahwa gadis tersebut bernama Xiaozhao dari sebuah desa di luar Shijiazhuang.

Menurut laporan, sekitar seminggu lalu di sebuah kamar sewaan, Xiaozhao men-charge smartphone miliknya dan kemudian mulai menggunakannya untuk bermain game dan mengangkat telepon dari pacarnya. Selama percakapan berlangsung, tiba-tiba saja Xiaozhao langsung terdiam.

Takut kejadian buruk menimpa Xiaozhao, kekasihnya dengan cepat bergegas mendatangi wanita nahas itu. Ironisnya, ia menemukan tubuh Xiaozhao yang sudah tak bernyawa lagi.

Dilansir laman Shanghaiist, Selasa (17/3/2015), akibat kejadian buruk ini dada Xiaozhao hangus terbakar. Sedangkan penyebab pasti kematiannya belum diketahui.

Profesor Liang Guangchuan dari Hebei University of Technology mengatakan bahwa memang ada kemungkinan bahwa arus listrik bisa menjalar dari smartphone.

"Saat mengisi daya smartphone, tegangan jauh lebih tinggi dari biasanya. Jika Anda menggunakan smartphone untuk melakukan aktivitas lain, seperti membuat panggilan, tegangan akan beberapa kali lebih tinggi dari kondisi normal," kata Guangchuan.

(isk/dhi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya