Liputan6.com, Jakarta - Niantic Labs, pengembang yang dikenal secara luas berkat permainan Ingress, dikabarkan menjadi perusahaan mandiri yang tidak lagi di bawah naungan Google.
Menurut sejumlah pihak, hal ini makin menimbulkan spekulasi restrukturisasi lainnya yang akan terjadi di Google menyusul pendirian Alphabet.
"Niantic Labs telah menciptakan pengalaman ponsel yang sangat inovatif, seperti permainan augmented reality populer Ingress yang diciptakan saat masih bergabung di Google. Mereka (Niantic Labs) saat ini siap untuk mempercepat pertumbuhannya dengan menjadi perusahaan mandiri," kata juru bicara Google kepada Techcrunch.
"Hal itu akan membantu mereka untuk menyesuaikan diri lebih dekat dengan investor dan mitra di sektor hiburan. Kami sangat gembira untuk terus mendukung mereka karena mereka membawa kesenangan untuk lebih banyak orang di seluruh dunia," tambahnyaÂ
Baca Juga
Ingress sendiri adalah permainan berbasis teknologi augmented reality. Karena itu, setting atau latar yang digunakan adalah dunia nyata. Di dalam permainan ini, si pemain harus berjalan melalui sejumlah rute yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk mengumpulkan benda bernama Exotic Matter.
Karakter di dalam permainan ini dibagi menjadi dua kubu, yaitu kubu Enligthened, yang mendukung pencerahan oleh Shaper dan kubu Resistance yang menentang keras pencerahan oleh Shaper, intelegensia asing yang ingin memberikan kecerdasan dan pengetahuan demi masa depan manusia.
Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Ingress diunduh sebanyak 271,863 kali di PlayStore dengan reputasi 4 dari 5 bintang.
Sementara di AppStore, Ingress mendapat rating 9+ untuk beberapa kategori. Di Indonesia, Ingress memiliki penggemarnya tersendiri yang bergabung di dalam komunitas, seperti Ingress Indonesia Resistance.
(why)
Advertisement