Tablet Nexus 9 Bisa Sembuhkan Pasien Lumpuh?

Untuk menggunakan teknologi ini nantinya pasien dapat ke toko aplikasi. Namun hal ini baru permulaan.

oleh Iskandar diperbarui 27 Okt 2015, 06:28 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2015, 06:28 WIB
Google Resmi Umumkan Nexus 6 & Nexus 9
Untuk Nexus 6, Google bekerjasama dengan anak perusahaan mereka, Motorola. Sementara Nexus 9 diserahkan pada HTC.

Liputan6.com, Jakarta - Menggunakan pikiran untuk mengontrol sesuatu hal, terdengar seperti ilmu telepathics yang terjadi di film-film superhero besutan Marvel/DC. Tapi kenyataannya, teknologi tersebut telah ada untuk sementara waktu.

Seperti halnya sebuah program bernama BrainGate pada 2012, seorang wanita berhasil mengontrol lengan robot untuk memberi makan dan meminum kopi hanya dengan menggunakan pikirannya.

BrainGate bukan satu-satunya proyek yang sukses. Baru-baru ini, para ilmuwan dikabarkan telah berhasil menghubungkan tablet ke otak pasien yang menderita Lou Gehrig yaitu penyakit neurodegeneratif progresif yang menyerang sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang, khususnya saraf motorik (kelumpuhan).

Hal ini dilakukan dengan memodifikasi dan menanamkan elektroda ke dalam otak pasien. Elektroda ini merekam aktivitas otak sehingga ketika pasien melihat sebuah tombol pada keyboard, mereka bisa menekannya.

Baca Juga

Namun setup tersebut masih sangat lambat, dan belum terlalu akurat. Para peneliti pun menyadari bahwa mereka bisa menerapkan teknologi ini di perangkat berlayar sentuh, dan mereka memilih tablet Nexus 9 untuk percobaan. Demikian seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Selasa (27/10/2015).

Tak disangka, hal ini terbukti sukses berkat beberapa fitur dari sistem operasi seperti autocomplete, yang membantu mempercepat pengetikan. Untuk menggunakan teknologi ini nantinya pasien dapat ke toko aplikasi. Namun hal ini baru permulaan.

Dr. Paul Nuyujukian, seorang neuroengineer dan dokter dari Stanford University mengatakan, "Tujuan kami adalah untuk men-unlock user interdace agar bisa digunakan di komputer dan perangkat mobile. Ini adalah langkah pertama menuju mengembangkan otak yang dikendalikan sepenuhnya lewat komunikasi dan antarmuka komputer untuk memulihkan pasien lumpuh."

(isk/cas)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya