Permudah Transisi Digital, Virtus Gandeng Vendor IT Terkemuka

Guna membantu perusahaan melakukan transformasi digital, Virtus Technology Indonesia berkolaborasi dengan

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 20 Mei 2016, 09:40 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 09:40 WIB
(ki-ka) Adi Rusli (Senior Director and Country Manager VMware Indonesia), Christian Atmadjaja (Director Virtus Technology Indonesia), Adir Ginting (Country Manager EMC Indonesia)
(ki-ka) Adi Rusli (Senior Director and Country Manager VMware Indonesia), Christian Atmadjaja (Director Virtus Technology Indonesia), Adir Ginting (Country Manager EMC Indonesia). Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum

Liputan6.com, Denpasar - Era digital telah mengubah cara perusahaan menjalankan bisnis. Guna membantu perusahaan melakukan transformasi digital, penyedia solusi infrastruktur TI—Virtus Technology Indonesia—berkolaborasi dengan beberapa vendor TI terkemuka.

Virtus bekerja sama dengan EMC dan VMware untuk membantu perusahaan merancang strategi digital dan mengimplementasikan teknologinya demi mencapai tujuan bisnis mereka.

"Kita sudah banyak bekerja sama dengan vendor TI kelas dunia untuk mempercepat transformasi digital. Bagaimana TI bisa mengubah bisnis dan operasi dengan memanfaatkan keunggulan digital world saat ini," kata Christian Atmadjaja, Director Virtus Technology Indonesia.

Virtus akan memadukan pengalamannya sebagai penyedia solusi infrastruktur TI terkemuka, dengan portofolio produk yang lengkap, yang mencakup empat pilar transformasi digital—mobile, cloud, big data analytics dan social media.

Christian menambahkan, transformasi digital meningkatkan model bisnis baru, pengalaman pelanggan, keterlibatan karyawan dan keunggulan operasional; dan menawarkan berbagai peluang bagi perusahaan di Indonesia untuk mendapatkan banyak manfaat baik bagi bisnis maupun pelanggan.

Pada kesempatan yang sama, Adir Ginting, Country Manager EMC Indonesia, bercerita tentang Uber yang berhasil mencatatkan market capitalization sebesar US$17 miliar pada 2014, padahal mereka tidak memiliki armada kendaraan.

Menurutnya karakter bisnis sudah berubah. "Uber tidak pernah memiliki (armada, red.), tapi ada economic share di situ. Yang bisa membuat semua terjadi adalah software, semuanya saling terhubung," kata Adir.

Riset Gartner mencatat 50% CEO di seluruh dunia menargetkan transformasi digital menjadi bagian dari rencana strategis perusahaan pada 2016 ini dengan harapan pada peningkatan laba hingga kemampuan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.

(Dew/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya