Liputan6.com, Jakarta - Dalam salah satu sesi di konferensi pers program Bekas Jadi Berkah 2016 hari ini (25/5/2016) di SCBD, Jakarta, CMO OLX Indonesia Edward Killian membeberkan sejumlah data penting mengenai program Bekas Jadi Berkah 2015.
Dari data itu, pria yang akrab disapa Kiki tersebut mengungkapkan, barang-barang di kategori Gadget mengalami peningkatan 30 persen sebelum Lebaran. Gambaran kasarnya, barang-barang tersebut dijual sejak 75 hari sebelum Lebaran dan puncaknya ada di 3 pekan terakhir sebelum Lebaran.
Baca Juga
Selain itu, kategori Gadget juga menjadi kategori dominan dengan persentase 40,73 persen, yang disusul oleh kategori Motor dan Mobil dengan persentase masing-masing 12,94 dan 12,37 persen.
Kemudian, salah satu hal yang mencolok adalah masih adanya aktivitas penjualan di hari Lebaran. "Pas Lebaran pun ternyata masih ada yang jualan di OLX, walau jumlahnya jauh lebih kecil dari jumlah normal," tutur Kiki.
Kemudian Kiki memaparkan, di program Bekas Jadi Berkah 2015 terdapat kurang lebih 47.000 ribu barang yang dijual oleh lebih dari 10.000 pengguna OLX Indonesia. "Jadi rata-rata tiap orang jual 4-5 barang," kata Kiki.
Sementara itu, ketika disinggung oleh Tekno Liputan6.com mengenai target di program Bekas Jadi Berkah 2016, CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa mengatakan, "Kami menargetkan 3-4 kali lipat jumlah barang dibandingkan dengan Bekas Jadi Berkah 2015."
Untuk mencapai target itu, selain mengirim push notification di aplikasi pengguna, OLX Indonesia juga menggandeng sejumlah public figure seperti Melani Subono, Ridho Slank, JFlow, Denada, Rene Suhardono, Sarah Sechan, Andira Pramanta, Yama Carlos, Demian dan Sara Wijayanto, Astrid Sartiasari, Ario Wahab, dan Kalina Ocktaranny.
Barang-barang milik mereka yang sudah tidak terpakai akan dijual secara bertahap di OLX Indonesia melalui lelang dan hasilnya akan disumbangkan melalui yayasan yang menjadi mitra OLX Indonesia yaitu Yayasan Rumah Harapan, Yayasan Ronny Pattinasarany, Sahabat Veteran Indonesia, Red Nose Foundation, Gerakan Berbagi, dan Yayasan Tri Kusuma Bangsa.
(Why/Isk)