Liputan6.com, Bandung - Beberapa tahun belakangan ini, makin banyak saja mahasiswa yang tertarik dan berhasil merintis bisnis digital. Salah satu mahasiswa tersebut adalah Alfian Pamungkas.
Masih duduk di tingkat dua Teknik Informatika Telkom University, Alfian ternyata sudah hampir satu tahun lebih ini merintis dan membangun perusahaan web hosting cloud system yang bernama IDCloudHost.Â
Dengan jumlah klien mencapai angka 8.000 dari seluruh dunia, co-founder sekaligus CEO IDCloudHost ini ternyata mengawali usahanya dari kamar kosan yang terletak di daerah Sukabirus.
"Lulus dari SMA di Sukabumi, saya dan teman saya sempat mendirikan web hosting. Namun, kemudian pecah kongsi dan saya memutuskan untuk membuat IDCloudHost," katanya kepada Tekno Liputan6.com di Bandung, baru-baru ini.
Advertisement
Saat itu, ia tertantang untuk menjadikan unit kegiatan mahasiswa yang diikutinya go online. Tak disangka, banyak yang kemudian memintanya untuk menyediakan jasa hosting dan domain tersebut.
Baca Juga
Tak ingin sama dengan penyedia hosting lainnya, ia memberikan free trial kepada 20 orang pertama yang menggunakan jasa web hosting-nya. Tak disangka, ada 100 orang yang mencoba layanan tersebut pada bulan berikutnya.
"Setelah membuat orang tertarik, baru saya jual IDCloudHost dengan layanan berbahasa Indonesia. Karena layanan cloud umumnya Bahasa Inggris. Saya ingin pasar di Indonesia dan luar negeri yang berlangganan di luar negeri pindah hati ke layanan dalam negeri," katanya.
Di sisi lain, ia meneguhkan diri jadi pengusaha karena sedari awal meyakini salah satu hadist nabi kalau manusia paling baik adalah yang paling bermanfaat terhadap sesamanya.
Prinsip ini dibarengi dengan kesenangannya membaca buku terkait, bergaul dengan banyak senior dan mentornya. Sebab, di matanya, ide bisnis itu sudah ada sejak lama namun harus terus divalidasi dan disempurnakan dengan pengetahuan dan mencari pengalaman.
Kini, secara perlahan dan pasti, ia sudah mampu mempekerjakan 20 orang dengan kisaran omset bulanan mencapai ratusan juta. Sekalipun atas pencapaian itu semua, Alfian mengaku keteteran untuk membagi waktu.
"Misalnya sudah jadwal kuliah, eh ada klien dari luar negeri ajak janjian meeting bisnis. Ini tak mungkin saya wakilkan, jadi cukup pontang-panting atur waktu," pungkasnya.
(Msu/Ysl)