Terlalu Besar, Jupiter Ternyata Tak Mengorbit Matahari

Hal tersebut diakibatkan oleh begitu beratnya bobot Jupiter yang diklaim 2,5 kali lebih besar dari bobot seluruh planet di luar angkasa.

oleh Jeko I. R. diperbarui 23 Mar 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 06:30 WIB
Pelajar 15 Tahun Berhasil Temukan Planet Baru
Tom Wagg, anak sekolah berusia 15 tahun menemukan sebuah planet baru seukuran Jupiter. Hebat.

Liputan6.com, California - Jupiter, planet kelima terjauh dari Matahari adalah planet yang memiliki ukuran paling besar di Tata Surya.

Karena bobotnya sangat besar, planet tersebut ternyata tidak dapat mengorbit matahari. Padahal, seharusnya semua planet termasuk Bumi yang kita huni, mengorbit ke matahari.

Seperti dilansir Business Insider, Kamis (23/3/2017), di luar angkasa, objek yang lebih kecil selalu mengorbit objek yang lebih besar.

Hanya, objek kecil tidak dapat memutar dengan sempurna. Fenomena ini diakibatkan kedua objek yang bergantung pada pusat gravitasi gabungan.

Ambil contoh Bumi dan Matahari. Pusat gravitasi keduanya terletak sama persis. Karena Bumi lebih kecil dari matahari, otomatis tarikan gravitasinya lebih lemah.

Contoh lain, saat Stasiun Luar Angkasa Nasional (ISS, International Space Station) mengorbit Bumi, pusat gravitasinya sama seperti yang ada di pusat Bumi.

Nah, karena bobot Jupiter diklaim NASA lebih berat 2,5 kali lipat dibanding bobot gabungan semua planet di Tata Surya, pusat gravitasinya di matahari akan meleset.

Jadi, Jupiter tidak mengorbit Matahari, keduanya berjalan di luar angkasa secara bersamaan. Cuma keduanya tarik menarik satu sama lain.

(Jek/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya