16,33 Juta Follower Donald Trump di Twitter Diduga Akun Palsu

16,33 juta follower Donald Trump di Twitter diduga akun palsu. Bagaimana bisa?

oleh M Hidayat diperbarui 13 Jul 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2017, 13:00 WIB
Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump
Donald Trump saat mengumumkan hengkangnya AS dari Kesepakatan Paris di Gedung Putih (1/6/2017) (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terbilang aktif di media sosial Twitter. Selain akun resmi @POTUS yang berhak ia gunakan selama masa jabatannya, Trump juga memiliki akun pribadi @realDonaldTrump.

Akun @POTUS memiliki 19,3 juta followers, sementara akun @realDonaldTrump mempunyai lebih dari 33 juta followers.

Sekitar April dan Mei lalu, Donald Trump diterpa isu telah membeli followers palsu untuk meningkatkan jumlah followers akun pribadinya. Apakah ini benar?

Guna mencari tahu kebenarannya, kami menganalisis akun pribadi Presiden AS ke-45 itu dengan Twitter Audit. Menurut analisis tool tersebut, dari 33 juta followers akun @realDonaldTrump, 16,33 juta di antaranya diduga palsu. Sementara 17,27 juta sisanya merupakan akun asli. 

Cara kerja Twitter Audit 

Setiap proses audit mengambil sampel acak dari 5.000 followers untuk setiap pengguna dan menghitung skor untuk setiap follower. Skor ini didasarkan pada jumlah tweet, tanggal tweet terakhir, dan rasio followers terhadap following. 

Selain itu, Twitter Audit menggunakan skor yang didapatkan, guna menentukan apakah follower itu akun asli atau palsu. Tentu saja, metode ini tidak sempurna, tetapi setidaknya ini bisa memberi gambaran apakah seseorang dengan banyak followers, menempuh cara tidak wajar, curang, atau cara lainnya, untuk meningkatkan jumlah follower. *

(Why/Isk)

Tonton video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya