Makin Serius di Indonesia, JD.ID Siap Tambah 10 Warehouse Baru

JD.ID mengaku siap menggarap pasar Indonesia dengan meningkatkan layanannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Tanah Air.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Mar 2018, 19:52 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 19:52 WIB
JD.ID
Makin Serius di Indonesia, JD.ID Siap Tambah 10 Warehouse Baru. Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta - Kiprah JD.ID di pasar Indonesia memang masih terbilang muda. Pemain e-Commerce yang berafiliasi dengan perusahaan asal JD.Com tersebut baru berusia baru menginjak usia kedua di tahun ini.

Meski terbilang anyar, JD.ID mengaku siap menggarap pasar Indonesia dengan serius. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatkan layanannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia.

Head of Corporate Communications and Public Affairs JD.ID, Teddy Arifianto, menuturkan JD.ID kini berfokus untuk meningkatkan cakupan layanannya di seluruh Indonesia. Salah satunya dilakukan dengan menambah jumlah warehouse.

Menurut Teddy, dari 5 warehouse yang ada saat ini, JD.ID berencananya setidaknya menambah 8 hingga 10 warehouse lagi hingga akhir tahun. Lokasi tersebut akan tersebar di seluruh wilayah, termasuk Papua.

"Kami memang memiliki rencana untuk membangun warehouse di Papua, sebab permintaannya memang ada. Dengan keberadaan warehouse, tentu akan mengurangi biaya logistik dan mempecepat proses pengiriman," tuturnya saat bertemu dengan awak media di Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Namun, ia memang masih belum dapat memastikan kapan warehouse tersebut akan dibangun. Untuk saat ini, wilayah Indonesia timur sendiri masih dilayani oleh warehouse JD.ID yang berada di Makassar dan Surabaya.

Keberadaan Warehouse Sangat Penting

Televisi Samsung Curved 40 inch dibeli konsumen dengan harga Rp 99 Ribu setelah mengikuti promo

Lebih lanjut Teddy menuturkan keberadaan warehouse JD.ID ini sekaligus menawarkan pengalaman berbelanja online yang menyeluruh. Jadi, layanan yang diterima konsumen end-to-end, mulai dari pemesanan hingga pengiriman.

"Untuk logistik sendiri, kami memiliki anak usaha J-Express yang melayani pengiriman barang di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hal ini pula yang membedakan kami dengan yang lain," tuturnya.

Teddy mengatakan, konsep business to customer (B2C) yang diusung JD.ID memang berbeda dari layanan serupa yang hadir di Indonesia. Di JD.ID, 90 persen ketersediaan ditawarkan langsung oleh perusahaan, sedangkan 10 persen lainnya berasal dari marketplace.

"Dengan cara ini kami juga dapat memastikan kualitas produk ditawarkan bagi pelanggan. Sejak setahun terakhir, kami juga mengampanyekan 'dijamin ori' yang menandakan produk kami dipastikan keasliannya," ujarnya menjelaskan.

Mengambil Model JD.COM

Corporate Vice President JD.Com, Gloria Li. Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar

Menurut Teddy, konsep yang ada di JD.ID ini memang mengambil model dari JD.Com Jadi, seluruh layanan dan prosedur yang ditawarkan dibangun sendiri seluruhnya.

Corporate Vice President JD.Com, Gloria Li, yang turut hadir menuturkan, model semacam ini menang membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang. Namun, untuk jangka panjang, hasil dari model ini tak akan mengecewakan.

"JD.Com dibangun mulai dari awal sendiri, memang butuh waktu, tapi dengan cara ini, kami dapat mengontrol langsung kualitas layanan yang ditawarkan dan memperoleh kepercayaan berlipat dari konsumen," tuturnya.

Di Tiongkok sendiri, upaya tersebut telah membuahkan hasil, sebab sejumlah merek mewah kenamaan mulai menjual produknya di JD.Com. Hadir dengan nama Toplife, platform tersebut menyediakan produk dari La Perla, Emporio Armani, Rimowa dan Trussard.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya