Punya Prosesor Sendiri, Kenapa Huawei Nova 2 Lite Pakai Qualcomm?

Kirin merupakan nama prosesor yang dikembangkan secara mandiri oleh Huawei. Kebanyakan smartphone Huawei selama ini kinerjanya disokong oleh Kirin, bukan prosesor lainnya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Apr 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2018, 09:30 WIB
Huawei Nova 2 Lite
Tampak depan Huawei Nova 2 Lite. Liputan6.com/ Tommy Kurnia

Liputan6.com, Jakarta - Huawei merilis smartphone terbarunya Huawei Nova 2 Lite yang hadir mengusung keunggulan dari segi kamera.

Uniknya, alih-alih ditopang oleh prosesor Kirin, kinerja smartphone ini diperkuat dengan prosesor milik Qualcomm, Snapdragon 430.

Sekadar diketahui, Kirin merupakan nama prosesor yang dikembangkan secara mandiri oleh Huawei. Kebanyakan smartphone Huawei selama ini kinerjanya disokong oleh Kirin, bukan prosesor lainnya.

Lantas, apa alasan Huawei menyematkan prosesor Snapdragon 430 pada Nova 2 Lite?

Deputy Country Director Huawei Indonesia Consumer Business Group, Lo Khing Seng pun mengungkap alasannya.

Menurutnya, prosesor Kirin milik Huawei ditujukan untuk smartphone kelas menengah ke atas, sedangkan Nova 2 Lite menurut Lo Khing Seng masuk di kelas entry level.

"Kirin itu prosesor untuk (smartphone) kelas menengah ke atas, sedangkan Nova 2 Lite ini masih tergolong dalam entry mid level. Kami menilai dengan Snapdragon 430 sudah bisa menghadirkan kemampuan yang baik," kata Lo Khing Seng dalam peluncuran Huawei Nova 2 Lite di Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Lo Khing Seng menyebut, jika konsumen membutuhkan smartphone dengan performa lebih powerful, mereka bisa memilih Huawei Nova 2i sebagai smartphone di atas Nova 2 Lite.

"Kalau mau performa lebih, bisa pilih Nova 2i (yang pakai Kirin). Intinya kami memberikan pilihan untuk pengguna milenial," tuturnya.

Pada sisi lain, brand lain seperti Xiaomi dan Asus menghadirkan masing-masing Redmi Note 5 dan Zenfone Max Pro M1 yang sama-sama disokong prosesor Snapdragon 636.

Kendati demikian, harga jual keduanya bisa dibilang hanya berbeda tipis dibandingkan Nova 2 Lite.

 

Budget Besar untuk Riset dan Pengembangan

Huawei Nova 2 Lite
Tampak belakang Huawei Nova 2 Lite. Liputan6.com/ Tommy Kurnia

Huawei pun percaya diri menanggapi hal ini. Menurut Lo Khing Seng, perusahaan Tiongkok itu ingin menghadirkan teknologi dan fitur yang lebih mumpuni dibandingkan kedua pesaingnya.

"Kami mau membuat sebuah hype, kami tahu perangkat kami lebih berkualitas. Saat ini, memang Huawei belum jadi preffered brand, tapi kami yakin bisa terjual dengan baik," katanya.

Huawei sendiri, kata Lo Khing Seng telah mengeluarkan budget besar untuk riset dan pengembangan. Sementara banyak brand lain justru menghabiskan lebih banyak dana untuk marketing ketimbang riset.

"Investasi kami di bidang R&D, jadi kami jamin perangkat kami berkualitas," ucapnya.

Sekadar diketahui, investasi Huawei untuk riset dan pengembangan pada 2018 mencapai US$ 11 miliar dan masuk dalam 8 perusahaan dengan nilai investasi terbesar untuk riset dan pengembangan.

Selain itu, dalam 10 tahun terakhir, anggaran riset dan pengembangan Huawei mencapai angka US$ 45 miliar.

Spesifikasi Huawei Nova 2 Lite

Huawei Nova 2 Lite
Huawei Nova 2 Lite. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Huawei Nova 2 Lite hadir dengan spesifikasi RAM 3GB dan memori internal 32GB yang bisa diperluas hingga 256GB menggunakan microSD.

Smartphone ini dibekali 2 slot kartu SIM Nano. Sementara untuk prosesornya menggunakan Qualcomm Snapdragon 430.

Nova 2 Lite didukung baterai berkapasitas 3.000mAh yang mampu bertahan 1,3 hari untuk penggunaan normal atau 58 jam jika digunakan hanya untuk mendengarkan musik terus menerus.

Smartphone ini juga sudah menjalankan OS Android 8.0 Oreo dan antarmuka EMUI 8. Beberapa fitur lain yang jadi keunggulan smartphone ini di antaranya adalah split screen, fitur pengamanan fingerprint scanner dan facial unlock.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya