Liputan6.com, Jakarta - PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) memperkenalkan PrinterQoe, layanan online printing marketplace yang dapat diakses melalui website dan aplikasi mobile dengan menghubungkan lebih dari 1.500 printer di area Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
PrinterQoe menjadi game changer bagi industri cetak dokumen di Indonesia dengan merespons kebutuhan pengguna, seperti pelaku bisnis, mahasiswa, digital nomad, dan startup. PrinterQoe didukung inovasi produk digital AXI lainnya yang telah lebih dahulu hadir yakni AXIQoe, PrintQoe, CourierQoe, dan SpotQoe.
Advertisement
Baca Juga
“Kehadiran PrinterQoe menunjukkan komitmen dan konsistensi kami dalam berinovasi dan menghadirkan produk digital yang dapat memberikan nilai tambah bagi semua pihak," kata Halim Wahjana, Komisaris PT Astragraphia Xprins Indonesia dalam keterangannya, Kamis (1/11/2018).
Bagi pelanggan, Halim melanjutkan, mereka dapat melakukan order cetak secara cepat, praktis, dan berkualitas, di manapun dan kapan pun. Bagi penyedia jasa cetak, pihaknya mendorong untuk melayani pesanan pelanggan secara online melalui PrinterQoe.
Sementara Adi Vidyanto, Strategic Business Planning AXI dan PrintQoe Chief mengatakan, PrinterQoe hadir sebagai new initiative dari layanan print on demand milik AXI yang telah hadir sebelumnya, bernama PrintQoe.
"Melihat kebutuhan pelanggan PrintQoe yang berasal dari corporate, kami mengembangkan layanan untuk melengkapi sejumlah fasilitas untuk memenuhi kebutuhan mencetak dokumen yang sifatnya personal di lokasi tedekat, kebebasan pelanggan untuk memilih dan membandingkan penyedia jasa cetak, serta kemudahan pembayaran," ucap Adi memaparkan.
Â
Â
Mempengaruhi Industri Printing Konvensional
Suhendra Marz, Pengamat Industri Printing Indonesia mengatakan kehadiran teknologi digital akan mempengaruhi pelaku industri printing konvensional.
Para pelaku industri printing dapat menjadikan PrinterQoe sebagai satu strategi bisnis mereka dalam menyesuaikan bisnisnya dengan perkembangan teknologi digital.
"PrinterQoe merupakan satu bentuk implementasi nyata dari era Industry 4.0. Layanan online printing dapat membuat para pemilik dan pelaku bisnis printing memiliki layanan online kepada para pelanggan setianya, yang mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk datang untuk mencetak.
Suhendra menuturkan, PrinterQoe berpotensi memberikan kontribusi untuk pertumbuhan industri printing di Indonesia untuk mengikuti perubahan tren dunia yang saat ini serba online.
"Inovasi ini memungkinkan pelaku industri printing untuk bergerak cepat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan terkait online printing," tandasnya.
Â
Advertisement
Potensi Pasar Online Printing
Untuk diketahui, Indonesia termasuk negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia yakni 142 persen dari populasi atau ada 262 juta smartphone yang dimiliki orang Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 177,9 juta merupakan pengguna mobile data sehingga tidak heran kini para pengguna tersebut memenuhi kebutuhan mereka melalui smartphone.
Berdasarkan laporan dari Association for Print Technologies tahun 2018, diperkirakan pasar online printing di dunia akan mencapai US$ 30,5 miliar pada 2023. Tingginya angka tersebut didorong oleh perubahan perilaku pengguna dari offline ke online printing.
Data dari Zipcon Consulting, rasio volume online printing di Asia Pasifik bertumbuh dari 8 persen pada 2014 menjadi 32 pesen pada 2020.
Di Indonesia sendiri, menurut survei dari IDC, 45 persen penyedia jasa cetak menyatakan bahwa mobile printing akan menjadi fitur unggulan untuk menjawab kebutuhan pelanggan di masa depan.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini