Liputan6.com, Jakarta - Proyek sistem operasi misterius milik Google yang diberi nama Fuchsia OS sudah terdengar sejak beberapa tahun lalu. Namun hingga sekarang, belum ada informasi lengkap mengenai sistem operasi ini.
Kendati demikian, bocoran seputar sistem operasi ini masih kerap muncul di internet. Terbaru, sistem operasi ini diketahui sudah menambahkan dukungan untuk Kirin 970, chipset besutan Huawei.
Dikutip dari GSM Arena, Senin (26/11/2018), dalam pengujian baru ini booting Kernel menggunakan Zircon yang diuji pada Honor Play.
Advertisement
Baca Juga
Kendati demikian, diperkirakan ini bukan berarti Google sedang menguji coba Fuchsia OS untuk sejumlah perangkat. Alasannya, ada kemungkinan Google dan Huawei sedang bekerja sama.
Informasi itu diketahui dari meta data yang ada, disebutkan bahwa salah satu kontak yang muncul memakai email Huawei.com. Karenanya, ada kemungkinan bahwa uji coba ini merupakan bentuk kerja sama dua perusahaan, alih-alih pengujian internal.
Terlebih, Google sendiri pernah menyebut bahwa pihaknya tidak memiliki rencana apapun terhadap sistem operasi ini. Perusahaan juga menyebut proyek ini tidak masuk dalam rencana jangka pangjang.
CEO Google Sundar Pichai dan Kepala Android/Chrome Hiroshi Lockheimer disebut belum memberi 'lampu hijau' ke proyek tersebut.
Google menyebut Fuchsia hanya satu dari banyak proyek eksperimen berbasis open-source perusahaan. Jadi, perusahaan tidak berkomentar lebih lanjut soal Fuchsia OS.
OS Baru Google Ini Bakal Jadi Pengganti Android?
Sebelumnya, sempat beredar gambar di internet yang memperlihatkan sebuah sistem operasi terbaru. Sistem operasi itu diduga sedang dikembangkan lebih lanjut oleh Google.
Kemungkinan, OS ini dapat diaplikasikan pada smartphone generasi berikutnya, menggantikan Android. Mengutip laman CNBC, Rabu (10/5/2017), OS terbaru ini bernama Fuchsia.
Sekadar informasi, gambar-gambar bocoran Fuchsia yang dipublikasikan itu memang terlihat sederhana. Homescreen agak mirip dengan Android. Ada ruang kosong di homescreen tersebut, kemungkinan bisa dipakai untuk widget, juga seperti yang ada di Android.
Selain itu, gambar lainnya menunjukkan antarmuka tab. Boleh jadi, pengguna Fuchsia bisa beralih antar aplikasi dengan mudah.
Dalam modus tablet, terlihat juga Fuchsia mengizinkan empat aplikasi dijalankan sekaligus. Dengan begitu, seorang pengguna profesional yang sibuk bisa membuka berbagai aplikasi, email, browser serta note dalam satu layar.
Menurut Ars Technica, Fuchsia menghilangkan kode Linux tradisional yang merupakan jantung bagi Android. Alih-alih Linux, Fuchsia disebut-sebut memakai sesuatu yang baru yakni "Magenta".
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Advertisement