BOOM ID Kalah dari TNC Predator di Grand Final APAC Predator League 2019

Pada laga final yang mempertandingkan Dota 2 di Stadion Nimibutr, Bangkok, Thailand, 17 Februari 2019, BOOM.ID harus menyerah 0-2 dari TNC Predator.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 14:00 WIB
Asia Pacific Predator League 2019
Tim Indonesia, BOOM ID, tampil di grand final DOTA 2 Asia Pacific Predator League 2019, di Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand, dari 15 sampai 17 Februari 2019. (Bola.com/Rizki Hidayat)

Liputan6.com, Jakarta - BOOM.ID, tim esports yang mewakili Indonesia harus menelan pil pahit kalah dari tim asal Filipina, TNC Predator, pada babak final turnamen Asia Pacific Predator League 2019.

Pada laga final yang mempertandingkan Dota 2 di Stadion Nimibutr, Bangkok, Thailand, 17 Februari 2019, BOOM.ID harus menyerah 0-2 dari TNC dalam pertandingan dengan sistem best of 3 (B03), sebagaimana dilansir Bola.com, Rabu (20/2/2018).

Padahal, tim esports yang digawangi oleh Alfi Nelphyana (ID: Khezcute/Kapten), Tri Kuncoro (ID: Jhocam), Saieful Ilham (ID: Fbz), Randy Sapoetra (ID: Dreamocel), dan Rafli Fathur Rahman (ID: Mikoto) ini mengawali babak pertama dengan baik, dan mampu menekan TNC Predator.

Akan tetapi, BOOM.ID gagal mempertahankan keunggulan.

Berbagai aksi blunder dan kurangnya komunikasi membuat tim wakil Indonesia itu menyerah di babak pertama dalam 39 menit dan 32 detik.

Pada babak kedua, BOOM.ID berusaha memperbaiki kesalahan dan bermain lebih sabar. Sayang, TNC Predator masih digdaya saat bermain, dan berhasil mengalahkan BOOM.ID.

Berstatus sebagai runner-up Asia Pacific Predator League 2019, BOOM.ID mendapatkan hadiah US$ 30 ribu (Rp 424 juta). Sementara itu, TNC Predator meraih trofi juara, hadiah uang US$ 75 ribu (Rp 1 miliar), plus lima unit perangkat gaming Predator dari Acer.

Informasi, ini merupakan kali kedua BOOM.ID harus kalah di babak final Asia Pacific Predator League. Tahun lalu, mereka kalah 1-2 dari Geek FAM--tim esports asal Malaysia-- dalam laga final di Mall Taman Anggrek, 21 Januari 2018.


Acer Anggap Beda Segmen dengan Predator

Predator Thronos, kursi gaming dari Acer yang dibanderol mulai Rp 199 juta akan mulai dijual di Indonesia pekan depan (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Acer menyebut perangkat gaming-nya, yakni Predator, menjadi yang nomor dua di Indonesia.

Perusahaan berencana untuk memasukkan lebih banyak produk gaming untuk membantu gamer premium memiliki pengalaman menyenangkan saat bermain gim.

Kendati demikian, saat ini mulai banyak vendor perangkat yang merilis smartphone gaming.

Salah satu smartphone gaming sudah dijual di Indonesia, sudah dibekali dengan perlengkapan pendukungnya. Bagaimana tanggapan Acer?

President Director Acer Indonesia Herbet Ang membenarkan, memang sudah banyak vendor yang membuat smartphone gaming. Namun demikian menurutnya, masih cukup banyak gamer yang menggunakan desktop untuk bermain gim.

"Ada, benar tetapi ada yang memakai desktop. Saya katakan, dua ini memiliki segmen pasar sendiri. Sehingga, seri gaming Acer masih eksis dengan baik," kata Herbet, di Jakarta, Jumat (18/1/2019).

Herbet pun mengibaratkan perangkat gaming dengan mobil yang berbagai macam jenisnya.

"Sama kayak mobil, ada city car, ada yang mobil cc-nya tinggi. Itu ada kebutuhan masing-masing, tetapi tetap ada penggunanya," tambah dia.

Lebih lanjut, Herbet menjelaskan, hal yang sama berlaku juga untuk mobile gaming dan desktop atau notebook gaming. Keduanya memiliki pertumbuhan yang sama-sama baik.

Reporter: Rizki Hidayat

Sumber: Bola.com

(Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya