WhatsApp Kamu Kena Bobol? Cek Tanda-tandanya di Sini

Ada tanda-tanda tertentu yang bisa membantu membedakan apakah smartphone kamu tengah dimanipulasi oleh pihak ketiga terkait penyebaran spyware WhatsApp.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Mei 2019, 13:09 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 13:09 WIB
Cara kunci WhatsApp
Ilustrasi cara kunci WhatsApp (Sumber:Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, ramai berita tentang pembobolan WhatsApp oleh kelompok hacker. Hacker tersebut memanfaatkan celah rentan dalam aplikasi dan menyebarkan spyware alias software mata-mata pada iPhone dan Android.

Kelihatannya tidak ada cara yang pasti untuk mengecek apakah perangkat kamu termasuk yang dibobol gara-gara WhatsApp.

Meski demikian, ada tanda-tanda tertentu yang bisa membantu membedakan apakah smartphone kamu tengah dimanipulasi oleh pihak ketiga atau tidak.

Hal ini diungkapkan oleh Ahli Keamanan Smartphone dari Symantec Domingo Guerra.

"Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencoba melihat perubahan-perubahan di smartphone kamu," kata Guerra, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Business Insider Singapore, Rabu (15/5/2019).

Dia mengatakan, ketika penggunaan baterai lebih boros dibandingkan sebelumnya atau perangkat tiba-tiba menjadi panas, mungkin hal tersebut karena perangkat mengirim dan menerima banyak data.

"Itu bisa jadi salah satu tanda bahwa perangkat telah dibobol," kata Guerra.

Untuk itulah, kata Guerra, memperbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru serta memastikan sistem operasi smartphone ke versi paling baru merupakan hal yang harus dilakukan, jika perangkat terdampak pembobolan WhatsApp.

Pihak WhatsApp sendiri mengatakan telah menemukan celah kerentanan itu bulan Mei ini dan langsung memperbaikinya.

Namun demikian, WhatsApp tak bisa mengetahui berapa banyak penggunanya terdampak pembobolan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Minim Informasi

WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Ketika ditanya apakah pengguna WhatsApp bisa tahu perangkatnya terdampak atau tidak, juru bicara perusahaan menyebut, karena akses informasi yang terbatas sulit bagi pengguna mengetahui apakah perangkatnya terdampak.

"Mengingat informasi yang kami kumpulkan terbatas, sulit bagi kami mengatakan, pengguna mana yang terdampak," tutur pihak WhatsApp.

Namun demikian, WhatsApp memastikan, pihaknya bekerja sama dengan organisasi-organisasi lain terkait dengan kejahatan siber ini.

"Karena kehati-hatian yang tinggi, kami mendorong semua pengguna untuk memperbarui aplikasi WhatsApp dan juga memperbarui OS smartphone mereka," tutur pihak WhatsApp.

 

Dugaan WhatsApp Soal Pelaku Kejahatan Siber

WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Sebelumnya, aplikasi pesan milik Facebook, WhatsApp dikabarkan dibobol hacker. Para hacker menyematkan spyware melalui celah-celah yang rentan di dalam aplikasi.

Dilansir Sky News, Selasa (14/5/2019), beberapa pengguna sudah terserang namun belum jelas berapa jumlah device yang terdeteksi. Mereka baru menemukan hal ini awal Mei.

WhatsApp memperkirakan, serangan dilakukan oleh hacker-hacker profesional dari perusahaan swasta yang bekerja sama dengan pemerintah untuk menyebarkan spyware.

Oleh karenanya, WhatsApp meminta pengguna untuk segera meng-upgrade aplikasi ke versi terbaru.

"WhatsApp mendorong pengguna untuk segera meng-upgrade aplikasi ke versi terbaru dan memastikan sistem operasi ponsel tetap up-to-date untuk memproteksi dari serangan hacker. Kami segera bekerja sama dengan partner-partner kami untuk menyediakan sistem keamanan yang lebih baik," ujar juru bicara WhatsApp.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya