Hati-Hati, Ada 116 Aplikasi Berbahaya di Android

Perusahaan keamanan siber White Ops menyebut, aplikasi-aplikasi jahat tersebut menggunakan kode "Soraka" dan "Sogo".

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 24 Des 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2019, 18:00 WIB
Malware Baru Android
Mazar, malware yang mampu hapus data smartphone lewat SMS (Foto: PhoneArena)

Liputan6.com, Jakarta - Android kini jadi sistem operasi yang paling banyak digunakan oleh pengguna smartphone. Total, Android telah dipakai oleh lebih dari 2,5 miliar pengguna di dunia.

Dengan pengguna yang begitu banyak, tak mengherankan jika Android menjadi target malware oleh banyak pihak.

Terbaru, tim di Barracuda Security menemukan, ada hampir 200 aplikasi jahat yang berisi adware dan atau kombinasi izin perangkat yang digunakan.

Kini, perusahaan keamanan siber White Ops mengidentifikasi ada 116 aplikasi dengan lebih dari 4,6 juta unduhan yang diklaim telah melakukan penipuan iklan (ad-fraud).

Mengutip laman Express, Selasa (24/12/2019), perusahaan menyebut, aplikasi-aplikasi jahat tersebut menggunakan kode "Soraka" dan "Sogo".

Kode ini disebut-sebut memungkinkan program yang dimaksud untuk menampilkan iklan melalui perangkat Android dalam keadaan tertentu.

White Ops melakukan pengecekan ke salah satu aplikasi di Google Play Store, yakni Best Fortune Explorer. Aplikasi ini dicatat untuk memanfaatkan framework yang disebut AppsFlyer. AppsFlyer digunakan untuk analisis atribusi dan pemasaran seluler.

Gangguan Iklan di Aplikasi Jahat

Android malware
Android malware (ist.)

Menurut White Ops, jika pengguna mengunduh aplikasi ini, iklan bakal terus berdatangan dan mengganggu kenyamanan. Best Fortune Explorer disebut-sebut bisa menampilkan iklan layar penuh yang berlangsung hingga 20 detik dan mengganggu pengguna.

Selain Best Fortune Explorer, aplikasi lainnya juga melakukan hal serupa. Adware ini mampu bersembunyi dan sulit dideteksi oleh aplikasi pembasmi malware.

"Perilaku sembunyi-sembunyi itu sangat krusial, karena ini menunjukkan bahwa para penipu makin pintar. Mereka mencoba memperlambat proses analisis dengan taktik ini," kata peneliti White Ops John Laycock.

Sarankan untuk Tak Install Aplikasi Berbahaya

Android 10
Android 10. Dok: 9to5google.com

Para pengguna pun sudah memberi tahu ke pengguna lain untuk tidak mengunduh aplikasi Best Fortune Explorer.

"Masalah utama setelah pengunduhan adalah, pengguna akan mendapatkan iklan terus-terusan," kata pengguna tersebut.

Menurut Forbes, Google telah diberitahu mengenai masalah ini. Namun, sejumlah aplikasi dari 116 aplikasi jahat ini masih ada di Play Store.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya