Liputan6.com, Jakarta - Founder dan eks CEO Uber Travis Kalanick dilaporkan akan meninggalkan perusahaan yang didirikannya.
Uber mengumumkan Travis Kalanick secara resmi akan mengundurkan diri dari dewan direksi pada 31 Desember 2019, untuk fokus pada bisnis barunya dan kegiatan filantropis.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman Techcrunch, Kamis (26/12/2019), sebelumnya Travis Kalanick dipaksa keluar sebagai CEO Uber dan digantikan oleh Dara Khosrowshahi melalui aksi pemegang saham dengan dukungan dewan, pada 2017. Pun demikian ia masih menduduki posisi dewan direksi.
Minggu lalu, Travis Kalanick menjual sekitar USD 383 juta atau Rp 5,3 triliun saham dan mengurangi keseluruhan sahamnya menjadi kurang dari 10 persen.
Pada November 2019, ia juga melakukan penjualan saham yang mencapai USD 711 juta atau sekitar Rp 10 triliun.
Pelepasan saham ini dilakukan secara bertahap. Pekan lalu, Travis Kalanick menjual saham sebesar USD 547 juta (Rp 7,6 triliun).
Dirikan Startup Baru
Bloomberg melaporkan langkah ini menjadi sinyal bahwa sang miliarder fokus pada bisnisnya yang lain, seperti CloudKitchen. Startup sektor makanan itu menyewakan dapur-dapur dengan peralatan lengkap.
Sebelumnya, Kalanick juga sudah menanam dana sebesar USD 300 juta pada CloudKitchen. Sebagian dana itu diambil dari penjualan saham Uber.
Arab Saudi juga sudah memberikan dana USD 400 juta ke CloudKitchen via Public Investment Fund (PIF). Menurut Wall Street Journal, valuasi CloudKitchen adalah USD 5 miliar.
Advertisement
Investasi Arab Saudi Sempat Dicekal
Forbes menyebut investasi PIF tersebut adalah yang pertama di Silicon Valley sejak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Akibatnya, banyak startup asal Silicon Valley yang mencekal investasi Arab Saudi.
Saham Travis Kalanick di Uber masih tersisa USD 1,9 miliar, sehingga tetap menjaga statusnya sebagai miliarder.
Ketika Uber melakukan IPO pada bulan Mei lalu, Kalanick memiliki 6 persen saham meski saat itu sudah dipecat dari Uber.
(Isk/Why)