Keren, Pro Player Esports Bisa Beli Mobil dari Main Gim

Stigma negatif yang melekat pada pemain esport sebagai bentuk profesi bisa dipatahkan jika pemain tersebut sudah bisa mendapatkan penghasilan layaknya pekerjaan lain.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Jul 2020, 18:59 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 18:00 WIB
RRQ Hoshi
RRQ Hoshi juara MPL Invitational 4 Nation Cup 2020. (Dok. MPL ID)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pihak masih memandang sebelah mata terhadap orang-orang yang gemar main gim. Padahal, jika ditekuni dan dibina dalam sebuah tim, main gim yang mulanya hanya hobi bisa jadi profesi.

Tak ubahnya seperti profesi lainnya, menjadi pemain esports profesional (pro player) juga bisa menghasilkan uang. Bahkan, pro player esports juga bisa membeli mobil dari hasil jerih payahnya. Informasi ini dibeberkan oleh CEO Tim Esport Rex Regum Qeon (RRQ), Andrian Pauline.

Menurut Andrian, stigma negatif yang melekat pada pemain esports sebagai bentuk profesi bisa dipatahkan jika pemain tersebut sudah bisa mendapatkan penghasilan layaknya pekerjaan lain.

"Sebagai atlet esports, kontribusi di esports itu harus digarisbawahi. Apa yang mereka lakukan itu harus diapresiasi karena bisa membantu keluarganya," kata Andrian dalam bincang Gamers in Action yang digelar Liputan6.com secara live streaming melalui TikTok, Selasa (21/7/2020).

Andrian mengatakan, stigma negatif, terutama dari orangtua tentang menjadi atlet esports biasanya datang karena seseorang dianggap belum bisa berkontribusi untuk membantu keluarga.

Andrian menyebut, di kalangan pemain esports bahkan ada guyonan, orangtua akan mengerti profesi atlet esports profesional jika sudah rutin diberikan uang bulanan.

"Ketika orangtua bisa merasakan bahwa menjadi pemain pro itu banyak sekali saingan dan upayanya. Dan itu ada hasilnya. Asal itu sifatnya profesional harusnya tidak ada lagi stigma," kata Adrian.

Bisa Beli Mobil

RRQ dan Nimo TV
Para pemain Mobile Legends asal tim RRQ. (FOTO / Nimo TV)

Andrian pun buka-bukaan ketika ditanya mengenai gaji atlet esports profesional. Menurutnya, gaji atlet esports yang sudah tergabung dalam tim beragam.

"Dari mulai di atas UMR, ada yang di bawah juga, misalnya dari mulai Rp 4,5 juta sampai Rp 80 jutaan per bulan. Itu gaji saja," kata Andrian.

Dia menyebut, gaji tersebut belum termasuk endorsement, live streaming, iklan, hak siar, dan lain-lainnya. Menurut Andrian, beberapa pemain esport profesional sampai bisa membeli mobil dari hasil kerjanya sebagai atlet profesional.

"Beberapa pemain bisa beli mobil mungkin. Karier yang menjanjikan," katanya.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya