Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses dengan Realme C11 yang dirilis belum sampai sebulan lalu, Realme kembali merilis smartphone anyarnya. Masih sama-sama seri C, perusahaan menghadirkan Realme C15 ke Indonesia.
Istimewanya, perkenalan dengan Realme C15 untuk pertama kali dilakukan lagi-lagi di Indonesia. Tanda kalau Realme menganggap Indonesia sebagai pasar penting.
Advertisement
Baca Juga
Bagaimana tidak, dalam klaim terbarunya, Realme C11 laku 10.000 unit cuma dalam waktu 4 menit!
Kali ini, Realme C15 hadir menyasar segmen pengguna yang butuh smartphone berbaterai besar tapi malas menunggu lama untuk mengisi daya. Realme C15 menjual fitur kapasitas daya 6.000mAh dengan dukungan pengisian daya cepat (fast charging) 18 watt.
Kehadiran teknologi 18W Quick Charge dengan baterai bongsor ini pertama kali hadir di Realme seri C. Nah, seperti apa sih pengalaman memakai smartphone Realme C15 yang dijual Rp 2 jutaan ini, berikut ulasannya:
Desain
Desain adalah hal pertama yang biasa diperhatikan orang saat memilih smartphone. Meski hadir di segmen entry level, harus diakui Realme C15 memiliki desain yang cantik, apalagi bodi belakangnya.
Perangkat ini memiliki layar 6,5 inci. Layar luas tentu penting untuk smartphone zaman sekarang, karena banyaknya aktivitas yang dilakukan di smartphone.
Membaca, browsing, streaming film, membuat konten, sampai main gim semuanya butuh layar yang luas dan Realme mengakomodasi kebutuhan itu lewat Realme C15.
Tidak sekadar luas, layar Realme sudah mendukung resolusi HD+ dengan rasio layar 88,7 persen.
Sayangnya pada layar, alih-alih menggunakan notch berbentuk U atau punch hole, Realme mengadopsi desain mini drop yang tampilannya serupa perangkat-perangkatnya yang lalu.
Meski begitu Realme mengklaim area poni berkurang 30,9 persen ketimbang poni dew drop normal. Realme mempertahankan bezel tipis di masing-masing sisi layar. Sementara di bagian dagu, bezel cukup terasa lebar, hampir dua kali dari bezel samping.
Berdasarkan pengalaman penggunaan, layar Realme C15 terasa entry level-nya. Pasalnya saat dipakai untuk membuka kunci dengan memasukkan PIN, layar agak kurang responsif. Namun selebihnya pengalaman penggunaan berlangsung normal.
Sisi bawah smartphone terdapat jack audio, mikrofon, sebuah port USB Micro, dan speaker.
Sementara sisi kanan smartphone terdapat tombol volume dan Power.
Sisi kiri smartphone terdapat SIM tray yang bisa dibuka dengan ejector.Â
Sisi atas polos:
Advertisement
Bodi Belakang
Untuk smartphone di kelas Rp 2 jutaan, bodi belakang Realme C15 patut mendapatkan apresiasi. Realme seolah keluar dari pakem tren smartphone zaman now yang menggunakan tampilan bodi belakang halus, mengkilap, dan berwarna warni.
Sekadar informasi, Realme C15 hadir dalam dua opsi warna yakni Seagull Silver dan Marine Blue. Unit yang kami review adalah warna Seagull Silver.
Meski hadir dengan bodi polycarbonate Realme C15 menerapkan desain geometric gradient. Apa itu?
Desain bodi belakang Realme menggunakan pola garis-garis rapat yang dibagi jadi tiga bagian. Pola garis ini dibuat dengan arah berbeda sehingga kesan yang timbul adalah ada tiga gradasi warna berbeda yang membentuk trapesium. Desain ini cukup unik untuk kelasan entry level karena di pasaran, rasanya belum ada yang mengusung desain ini.
Kelebihan lain dari desain geometric gradient adalah smartphone tak licin saat dipegang. Desain ini juga membuat minimnya ceplakan tangan di bodi belakang.
Hal ini sangat penting secara fungsional karena membuat pengguna lebih nyaman saat menggenggam smartphone, meski tanpa jelly case. Mungkin ini juga alasan Realme tak memberikan jelly case di kotak penjualannya.
Beralih ke kamera utama, Realme membawa 4 kamera utama di bodi belakang dengan frame berbentuk bujur sangkar dan lengkung di tiap tepinya. Sementara, LED flash ditempatkan di bawah modul kamera.
Kemudian, di dekat frame kamera, Realme menempatkan fingerprint scanner berbentuk lingkaran di bodi belakang. Tulisan Realme ditempatkan di sisi kiri bawah smartphone.
Sejujurnya, fingerprint di bagian bodi belakang sudah agak ketinggalan. Pasalnya kini vendor banyak menempatkan fingerprint scanner di sisi samping atau layar. Namun mengingat perangkat ini adalah kelas entry level, rasanya masih bisa dimaklumi.
Baterai
Nilai jual utama dari Realme C15 adalah baterainya. Ya, perangkat ini didukung baterai 6.000mAh dengan teknologi isi cepat 18W Quick Charge.
Berdasarkan pengujian tim Realme, perangkat ini diklaim bisa tahan hingga 57 hari dalam mode standby. Pengalaman kami, kami menyalakan pertama kali smartphone ini pada hari Jumat (kapasitas dayanya saat itu sekitar 60 persen-an).
Pada hari yang sama, kami banyak mengambil foto dan menjajal video dengan smartphone ini sembari terhubung dengan wifi sekitar 7 jam. Daya pun menurun sekitar 20 persen untuk penggunaan seharian, jadi tinggal sebesar 38 persen-an.
Pada hari Sabtu juga kami sempat memakai perangkat meski tidak intens, namun terhubung wifi seharian.
Baru pada hari Minggunya, kami intens memakai perangkat ini untuk mengunduh berbagai aplikasi pesan dan media sosial serta meng-update aplikasi-aplikasi. Baterai pun masih tersisa 29 persen di malam harinya.
Kemudian, pada hari Senin, kami mulai aktif memakai perangkat untuk WhatsApp, main Instagram, dan mengunduh gim, dan main COD Mobile serta PUBG Mobile. Kami main sekitar 2,5 jam dengan smartphone tersebut, yakni mulai dari baterai 19 persen. Kami baru berhenti main gim sekitar pukul 18.20 WIB, yakni saat baterai (akhirnya) menyentuh 2 persen.
Perangkat ini benar-benar menawarkan daya baterai yang panjang, hingga 3 hari, menurut pengalaman kami.
Saat menguji smartphone Realme C15 ini, kami menunggu-nunggu kapan baterai habis setelah beberapa hari. Perangkat pun penuh diisi daya dari 2 persen pukul 18.20 WIB hingga 100 persen pada pukul 21.50 WIB atau sekitar 3,5 jam.
Kami menilai, untuk masa pakai yang bisa berhari-hari, sepertinya waktu pengisian 3,5 jam masih sangat bisa ditoleransi.
Jika itu masih kurang, Realme menawarkan opsi berbagai penggunaan baterai. Mulai dari optimasi daya dan super power saving mode (mampu menghemat daya secara drastis).
Sayangnya, modul pengisian daya masih menggunakan port USB Micro. Padahal smartphone lain sudah mulai menggunakan USB type C.
Advertisement
Kamera
Realme C15 disebutkan memiliki empat kamera utama. Keempat kamera tersebut secara teknis adalah 13MP dengan aperture besar f2.2 untuk menangkap cahaya lebih baik.
Kamera utama 13MP Realme juga didukung PDAF yang menangkap sensor lebih cepat serta mendukung zoom 4x. Sayang, untuk zoom 4x hasilnya masih kurang bagus.
Lalu lensa lainnya adalah ultra wide angle 8MP dengan sudut 119 derajat dan aperture f2.25.
Kemudian ketiga, ada lensa B&W 2MP dengan aperture f2.4. Keempat ada lensa retro 2MP juga dengan aperture f2.4.
Untuk kamera selfie Realme menyematkan kamera 8MP lensa 5P yang mendukung penggunaan AI Beauty, HDR, panoramic view, dan timelapse.
Realme C15 juga didukung fitur foto malam hari Night Scape untuk menangkap cahaya lebih baik dan membuat hasil foto jadi lebih bagus.
Hasil kamera cukup baik untuk smartphone kelas Rp 2 jutaan.
Performa
Secara spesifikasi, Realme C15 menggunakan chipset MediaTek Helio G35. Chipset seri G pada MediaTek ini memang dikhususkan untuk smartphone gaming, terutama untuk perangkat di harga bersaing.
Tak hanya itu, Realme C15 juga didukung beberapa opsi RAM dan memori internal. Perangkat yang kami review memiliki RAM 4GB dan memori internal 64GB.
Untuk smartphone di kelas Rp 2 jutaan, RAM 4GB dan memori internal 64GB kami anggap sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Pun jika memori kurang, pengguna masih bisa menempatkan file di memori tambahan (MicroSD) hingga kapasitas 256GB.
Untuk menguji performanya, kami mencoba dengan main dua gim populer yakni PUBG Mobile dan COD Mobile. Kedua gim ini kami mainkan antara 2,5 - 3 jam, namun perangkat tidak berubah jadi panas meski main gimnya cukup lama.
Permainan pun berlangsung cukup smooth dan tidak nge-lag, salah satunya tentu berkat kinerja chipset gaming yang tersemat di dalamnya.
Sementara untuk masalah grafis permainan, saat dipakai main PUBG Mobile, Realme C15 hanya mampu mendukung hingga grafis Balance dan frame rate Medium.
Saat dipakai main COD Mobile, Realme C15 hanya mendukung grafis rendah dengan frame rate High. Sebenarnya hal ini tidak masalah karena smartphone tetap bisa dipakai main dengan baik dan tanpa lag.
Advertisement
Fitur Lainnya
Realme C15 mendukung slot tiga kartu, yakni 2 SIM card nano dan sebuah MicroSD hingga 256GB.
Pada perangkat ini disematkan juga fingerprint scanner yang bisa terbuka dengan cukup cepat. Realme mengklaim pembukaan kunci smartphone hanya perlu waktu 0,27 detik.
Selain fingerprint scanner, kunci keamanan juga bisa menggunakan pengenalan wajah. Pembukaan dengan pengenalan wajah pun berlangsung cepat.
Relame C15 juga didukung mode fokus alias Focus Mode yang mendukung ketika pengguna ingin fokus pada aktivitas mereka.
Dukungan atas tangkapan layar dengan 3 jari juga ada di Realme C15 sehingga memudahkan pengguna yang ingin mengambil screenshot.
Fitur spesial lainnya adalah "Perlindungan Informasi Pribadi" di Realme UI. Di mana, sistem menyediakan halaman informasi kosong ketika aplikasi minta akses informasi pribadi pengguna. Dengan begitu, riwayat panggilan, kontak, dan pesan terlindungi.
Pada Realme C15 juga terdapat mode gelap bawaan melalui Realme UI.
Kesimpulan
Dengan fitur unggulan yakni baterai 6.000mAh yang dilengkapi dengan pengisian daya 18W Quick Charge, Realme memiliki keunggulan dari segi baterai ketimbang smartphone lain di kelas Rp 2 jutaan.
Selanjutnya, dari desain pun Realme menyajikan desain yang baik. Pun demikian dengan kemampuan kameranya yang sudah lumayanan bisa memenuhi kebutuhan pengguna milenial.
Dukungan perlindungan informasi pribadi yang ada di Realme C15 juta cukup mengesankan untuk menjaga keamanan data penggunanya.
Rasanya dengan kemampuan di atas, Realme C15 bisa benar-benar menjadi entry level king di kelasnya.
Kelebihan:
- Baterai 6.000mAh dukungan 18W Quick Charge
- Desain bodi belakang (termasuk modul kamera) yang berbeda dari smartphone lain
- RAM dan memori internal yang lega
- Kamera cukup memenuhi kebutuhan pengguna
Kekurangan:
- Layar kurang responsif untuk membuka kunci via PIN
- Isi daya masih pakai port USB Micro
- Desain layar dengan notch mini drop monoton pada smartphone Realme
(Tin/Isk)
Advertisement