Liputan6.com, Jakarta - Setelah kasus kebocoran data pengguna Facebook dan LinkedIn, kini giliran informasi pengguna aplikasi audio chat Clubhouse yang bocor dan dijual di internet.
Mengutip laporan Cybernews, Minggu (11/4/2021), database SQL yang berisi 1,3 juta data pengguna Clubhouse bocor dan tersedia secara gratis di forum hacker populer.
Adapun database yang bocor di internet itu berisi berbagai informasi terkain profil pengguna Clubhouse, termasuk user ID, nama, URL foto, username, akun Twitter, dan akun Instagram.
Advertisement
Baca Juga
Informasi lain yang juga bocor, antara lain jumlah follower, jumlah orang yang di follow, tanggal akun dibuat, dan nama profil pengguna yang mengundang.
Walau masih belum dikonfirmasi oleh pihak Clubhouse, data user yang bocor ini dapat dipakai oleh pelaku kejahatan untuk berbagai hal.
Beberapa diantaranya, seperti menjadi target phishing atau menyerang dengan memanipulasi korban agar memberikan akses ke akun Clubhouse mereka.
Tidak Ada Informasi Kartu Kredit, Tetapi Tetap Berbahaya
Walau database SQL yang bocor hanya berisi informasi profil Clubhouse, dan tidak ada data yang sangat sensitif seperti detail kartu kredit atau dokumen lainnya.
Karena profil pengguna Clubhouse terhubung dengan profil media sosial pengguna lainnya, pelaku kejahatan dapat melancarkan serangan yang berbahaya terhadap korbannya.
Advertisement
Malware di Clubhouse Versi PC Palsu
Baru-baru ini, pelaku kejahatan siber memposting sebuah iklan di Facebook tentang aplikasi Clubhouse versi PC. Nyatanya, aplikasi Clubhouse versi PC ini yang diklankan ke Facebook tersebut adalah palsu dan berisikan malware berbahaya.
Menurut laporan TechCrunch, Sabtu (10/4/2021), korban yang mengklik iklan di Facebook itu akan dialihkan ke laman web Clubhouse palsu.
Di laman web Clubhouse palsu tersebut, pelaku kejahatan juga menyertakan sebuah tautan download untuk aplikasi yang berisikan malware tersebut.
(Ysl/Tin)