Liputan6.com, Jakarta - Seorang penambang Bitcoin di Thailand meninggal akibat kesetrum usai mencoba menyalakan perangkat buatannya, demi mendapatkan lebih banyak mata uang digital kripto tersebut.
Hal itu dimulai saat Danai Makmek, gelisah ketika perangkatnya putus dan tidak mau hidup ketika dirinya sedang menambang kripto. Padahal, sistem tersebut mampu menghasilkan ribuan dolar Bitcoin setiap pekannya.
Baca Juga
Pria 26 tahun itu pun melaporkan hal itu pada sang kakak, Apiwat. Ia meminta bantuan untuk memperbaikinya karena khawatir akan kehilangan waktu penambangan yang menurutnya berharga.
Advertisement
Dilansir dari Mirror, Minggu (25/7/2021), Apiwat setuju bahwa dia akan pergi memanggil teknisi keesokan harinya. Namun rupanya, Danai tidak sabar.
Apiwat mengatakan, Danai yang khawatir kehilangan Bitcoin jika harus menunggu satu hari untuk perbaikan pun memutuskan untuk melakukannya sendiri.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Meledak
Pada 20 Juli lalu, Danai ditemukan meninggal dunia. Dia diyakini tewas saat perangkat penambang Bitcoinnya meledak dan membuatnya kesetrum.
Apiwat mengatakan adiknya itu ditemukan meninggal ketika dia pergi untuk membawakannya teknisi yang sudah mereka sewa. Ia ditemukan bertelanjang dada dan mengenakan celana pendek biru, terkulai di atas mesinnya.
Layanan darurat sudah berusaha menolong pria itu. Namun dia dinyatakan meninggal di lokasi. Kepolisian pun tiba di tempat kejadian tersebut.
Kolonel Kepolisian Santi Shoosheud mengatakan tidak ada tanda-tanda masuk paksa di kamar pria itu. Selain itu, tidak ada luka yang mencurigakan.
"Kami yakin dia berusaha memperbaiki mesin yang rusak sendiri dan tersengat listrik," kata Shoosheud.
Saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan pada kasus ini.
Â
Advertisement
Tak Sabar Menunggu
Sebuah gambar dari kamarnya menunjukkan betapa kusutnya kabel dan hard drive yang digunakan pria itu untuk menambang kripto.
"Saya memperingatkannya tetapi dia tidak bisa menunggu," kata Apiwat. "Saya pikir dia panik dan begadang sepanjang malam untuk mencoba memperbaikinya."
Apiwat mengungkapkan bahwa komputer yang membunuh saudaranya sudah dimodifikasi untuk bisa menghasilkan lebih banyak tenaga. Namun, dia tidak berpikir hal itu aman.
"Tetapi saudara saya telah membuatnya sendiri demi menambang Bitcoin, yang sangat dia sukai," ujarnya.
(Dio/Isk)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar
Advertisement