9 Juta Upaya Penambangan Kripto Targetkan UMKM di Asia Tenggara

Sepanjang 2020, Kaspersky mendeteksi ada 9 juta upaya kejahatan siber berkedok penambangan kripto yang menarget UMKM di Asia Tenggara, dari jumlah itu, 1,8 juta serangan menarget Indonesia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Jun 2021, 08:54 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2021, 12:00 WIB
Penambangan kripto alias cryptojacking
Ilustrasi penambangan kripto alias cryptojacking (Foto: Kaspersky)

Liputan6.com, Jakarta - Serangan siber berkedok penambangan kripto jadi modus kejahatan siber tertinggi di Asia Tenggara. Berdasarkan data Kaspersky, ada sekitar 9 juta serangan siber berkedok penambangan kripto yang diblokir di 2020.

Kedok penambangan kripto jadi modus paling banyak dipakai untuk menjaring korban, dibandingkan phishing (2,9 juta) dan ransomware (804 ribu).

Dari 9 juta upaya penambangan kripto yang dideteksi Kaspersky, sebanyak 1,8 juta serangan penambangan kripto mengincar pengguna di Tanah Air. Indonesia pun ada di posisi ke-8 negara Asia Tenggara yang terbanyak diserang menggunakan metode ini.

Dalam keterangannya, Kaspersky menyebut, penjahat siber memanfaatkan malware berbahaya dalam penambangan kripto. Malware ini menyerang smartphone, komputer, tablet, dan server.

Selanjutnya mereka memanfaatkan kekuatan pemrosesan perangkat untuk menambang mata uang kripto seperti Bitcoin yang kini harganya meroket.

Salah satu ciri ketika pemilik bisnis diserang malware penambang kripto adalah tagihan listrik kantor yang meningkat meski pandemi. Untuk itu, pelaku bisnis dan staf dinilai untuk mengecek backend IT mereka.

Selain itu, adalah respon sistem yang melambat karena beban kerja, peningkatan konsumsi daya yang membuat baterai cepat habis, juga penggunaan data yang lebih signifikan.

Ada Penurunan, Tapi Perlu Diwaspadai

Ransomware
Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Pimpinan Tim Analis Malware Kaspersky, Evgeny Lopatin mengatakan, Kaspersky melihat penurunan terkait serangan penambangan kripto di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara. Pasalnya di 2021 jumlah serangan mencapai 13,2 juta.

"Faktor utama di balik penurunan jumlah serangan adalah biaya mata uang kripto yang menurun selama tiga tahun terakhir dan baru-baru ini harganya meningkat," kata Lopatin, dalam keterangan Kaspersky, Senin (21/6/2021).

Kaspersky pun menyarankan pemilik bisnis untuk tidak lengah.

Sementara itu, dari semua yang ditarget oleh malware penambang kripto terbesar adalah bisnis sektor UMKM. Pasalnya UMKM dianggap rileks terhadap keamanan informasi sehingga berpotensi mengalami kerusakan dari penambang kripto.

"Kami benar-benar memperingatkan UMKM tidak meremehkan kemungkinan bahwa penambang kripto akan tetap jadi ancaman serius," katanya.

Saran Kaspersky Hindari Serangan Penambang Kripto

Hacker
Kawasan Asia Tenggara mulai menjadi pemain ekonomi skala besar sehingga memicu para hacker untuk melakukan penyerangan siber. (Doc: iStockphoto)

Tak seperti ransomware yang lebih menakutkan dan perlu cepat ditangani, penambang kripto bekerja dengan melancarkan aksi diam-diam dalam jangka panjang.

- Kaspersky pun menyarankan agar pelaku bisnis selalu menjaga sistem operasi dan update perangkat lunak.

- Jangan klik link dan lampiran email yang tidak jelas

- Hati-hati dalam instal aplikasi atau software dari luar

- Manfaatkan solusi keamanan siber, misalnya Kaspersky Endpoint Detection and Response Optimum (KENDRO) untuk UMKM.

- Lakukan audit keamanan rutin terhadap jaringan perusahaan.

(Tin/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya