Liputan6.com, Jakarta - Ubisoft baru saja mengumumkan sebuah kabar mengejutkan tentang salah satu judul gim IP (Intellectual Property) terpopulernya pada 2002, yakni Splinter Cell.
Rencananya, gim bergenre stealth shooter ini akan diluncurkan dengan judul sama. Tak hanya itu, pengembang juga akan tetap mempertahankan sosok Sam Fisher sebagai karakter utama seri remake tersebut.
Baca Juga
Mengutip dari Polygon, Jumat (17/12/2021), Splinter Cell akan dibuat ulang menggunakan engine grafis Ubisoft Snowdrop--yang diperkenalkan pada gim Tom Clancy's The Division.
Advertisement
Produser teknis Peter Handrinos mengakui, seri Splinter Cell sudah melewati seluruh generasi konsol gim baru yang ada di pasaran hingga saat ini.
Adapun Splinter Cell: Blacklist yang diluncurkan pada 2013 adalah seri penutup, dan tidak pernah ada rencana untuk "menghidupkan kembali" IP itu terlepas dari permintaan fans setia seri tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengembangan Splinter Cell Remake
“Kami akan meluangkan waktu untuk mengeksplorasi banyak hal, seperti cahaya dan bayangan, teknologi animasi, gameplay, AI, hingga audio,” kata Handrinos.
Dia menambahkan, "Kami ingin membawa [penggemar] sesuatu yang baru, namun tetap menghubungkan mereka dengan perasaan yang mereka miliki dua dekade lalu, memainkan karya agung itu untuk pertama kalinya.”
Sayang, Ubisoft Toronto masih belum mengungkap kapan tanggal rilis dari Splinter Cell remake ini. Meluncur pertama kali di GameCube, PlayStation 2, Windows PC, dan Xbox, gim ini akan merayakan ulang tahun ke-20 pada 2022.
Advertisement
Ubisoft Singapura Diterpa Isu Diskriminasi
Ubisoft Singapore tengah diterpa isu pelecehan seksual dan diskriminasi di tempat kerja oleh pengawas praktik ketenagakerjaan Singapura.
Tripartite Alliance for Fair and Progressive Employment Practices (Tafep), mengungkapkan mereka menerima laporan yang berisi tautan ke sebuah artikel tentang tuduhan pelecehan di tempat kerja dan perlakuan tidak adil.
Mengutip The Straits Times, Jumat (20/9/2021), Tafep pun meminta agar siapa pun yang mengetahui tindakan kriminal seperti penyerangan atau pelecehan seksual untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
(Ysl/Tin)