Liputan6.com, Jakarta - Rover penjelajah milik Tiongkok, Chang'e 5, baru-baru ini menemukan bukti kehadiran air di permukaan Bulan.
Hal ini diungkap lewat laporan Profesor Lin Yangting dan Lin Honglei dari Institus of Geology and Geophysics di Chinese Academy of Sciences.
Baca Juga
Saat dirinya dan tim terima contoh batuan yang diambil dari Bulan oleh Chang'e 5, mereka mendapati ada bekas air di bebatuan tersebut, sebagaimana dikutip dari Global Times, Senin (10/1/2022).
Advertisement
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Science Advances. Disebutkan, Chang's 5 mendarat di permukaan Bulan yang tanahnya mengandung kurang dari 120 gram air per ton.
Sebelumnya, sebuah perangkat di atas rover mengukur reflektansi spektral regolith dan sampel batu Bulan itu mendeteksi kandungan air.
Kandungan air dapat diperkirakan karena molekul air atau hidroksil menyerap pada frekuensi sekitar tiga mikrometer, berdasarkan laporan kantor berita Xinhua.
Analis luar angkasa mengatakan, penemuan baru ini berita bagus bagi upaya umat manusia membangun dan mengoperasikan stasiun penelitian dan bersiap untuk migrasi ke Mars.
Fenomena Angin Matahari
Lebih lanjut, kehadiran kandungan air dipermukaan dan bebatuan bulan ini terjadi karena angin matahari yang berkontribusi pada kelembaban.
Karena hal itu, tanah dipermukaan bulan akan mengandung hidrogen yang membentuk air, kata para peneliti.
Studi tersebut juga mengungkapkan, bulan telah menjadi lebih kering dalam periode tertentu.
Â
Advertisement
Rover Yutu 2 Temukan Objek Misterius di Bulan
Di sisi lain, rover buatan Tiongkok lainnya menemukan sebuah sebuah objek berbentuk kubus di cakrawala di utara dengan jarak sekitar 80 meter pada November 2021.
Karena penasaran dengan kubus misterius di Bulan tersebut, tim ilmuwan berniat untuk mengarahkan Yutu 2 ke objek tersebut.
Beberapa pihak memprediksi, benda misterius yang tertangkap Yutu 2 itu hanyalah sebatas batu besar hasil tumbukan dengan komet.
(YSl/Isk)