Stasiun Antariksa Internasional Bakal Berakhir Dramatis di Samudera Pasifik pada 2031

Stasiun antariksa internasional (ISS) akan berakhir dramatis di Samudera Pasifik pada 2031. NASA pun menyiapkan rencana sebelum masa operasional ISS selesai 10 tahun mendatang.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Feb 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 13:00 WIB
ISS
International Space Station (sumber : engadget.com)

Liputan6.com, Jakarta - Stasiun antariksa internasional (ISS) bakal berakhir secara dramatis dalam waktu 10 tahun ke depan. Pada 2031, stasiun antariksa internasional bakal meluncur kembali ke Bumi dengan kecepatan tinggi dan menghantam Samudera Pasifik.

Mengutip laman Digital Trends, Jumat (4/2/2022), berdasarkan ISS Transition Report yang dirilis NASA, badan antariksa AS itu menguraikan rencana untuk mengirim ISS terjun ke laut di Point Nemo, ketika fasilitas stasiun antariksa tersebut dinonaktifkan pada 2031.

Point Nemo merupakan tempat yang jauh dari daratan yang dikenal sebagai 'pemakaman' luar angkasa. Lokasi ini biasa ditargetkan sebagai tempat untuk membuang sampah-sampah ruang angkasa yang turun hingga Bumi.

Sekadar informasi, belum lama ini NASA mengumumkan untuk memperpanjang operasional ISS hingga 2030, yakni saat fasilitas antariksa itu berusia 30 tahun.

Namun, biaya dan upaya untuk mempertahankan struktur yang menua membuat NASA dan agensi antariksa internasional lainnya tidak akan mencari perpanjangan lebih lanjut.

Oleh karenanya, stasiun antariksa ini berencana untuk dinonaktifkan pada Januari 2031. Engineer pun melakukan pembakaran masuk kembali untuk mengekstrak ISS dari orbitnya yang berjarak 250 mil di atas Bumi.

Karena ukurannya yang terlalu besar, ketika wahana antariksa ini terbakar saat masuk Bumi, sisa-sisa fasilitas akan menabrak laut sebelum benar-benar tenggelam dari pandangan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fungsi ISS

Ilustrasi Stasiun Ruang Angkasa Internasional, atau ISS (AP)
Ilustrasi Stasiun Ruang Angkasa Internasional, atau ISS (AP)

Selama operasionalnya, ISS telah memungkinkan para astronaut di seluruh dunia untuk tinggal lama di luar angkasa sembari melakukan berbagai eksperimen sains dalam kondisi mikro-gravitasi.

Rencananya, hingga saat wahana antariksa ini berhenti beroperasi di 2031, ISS akan tetap melanjutkan operasinya. Selain itu, ISS juga akan dipakai sebagai tempat untuk para turis antariksa berwisata.

Pada Desember 2021, badan antariksa Roscosmos Rusia mengadakan kunjungan selama 12 hari di ISS untuk dua turis antariksa Jepang. NASA pun berupaya meluncurkan misi wisata luar angkasa pertama ke ISS dalam beberapa bulan dari sekarang.

Para turis membayar masing-masing sekitar USD 55 juta untuk bisa mengikuti tur antariksa tersebut.

Direktur ISS di NASA, Robyn Gatens, mengatakan tahun-tahun terakhir stasiun antariksa tersebut akan dipakai untuk memverifikasi eksplorasi dan teknologi penelitian manusia guna mendukung eksplorasi ruang angkasa.

NASA Siapkan ISS Pengganti

Stasiun Ruang Angkasa Internasional (International Space Station/ISS)
Stasiun Ruang Angkasa Internasional (International Space Station/ISS). (Xinhua/NASA)

NASA juga tengah membuat proposal untuk mebangun stasiun antariksa internasional sebagai pengganti ISS. Belum lama ini, NASA juga memilih Blue Origin, Northrop Grumman, dan Nanoracks untuk ikut serta dalam proses mendesain stasiun antariksa pengganti ISS.

Agensi antariksa AS ini menginginkan fasilitas ISS baru akan selesai pada 2028 untuk memastikan keberlanjutan kehadiran manusia di orbit rendah Bumi.

Terlepas dari ISS, Tiongkok juga memiliki stasiun antariksa di luar angkasa. Saat ini, tiga astronaut Tiongkok tinggal dan bekerja di fasilitas tersebut.

Selain itu, Rusia juga berencana membangun stasiun luar angkasanya sendiri yang bakal diluncurkan pada 2025.

(Tin/Ysl)

Infografis Tentang Luar Angkasa

infografis negara asgardia
Asgardia, Negara di Luar Angkasa
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya