Kehilangan 200 Ribu Pelanggan di Q1 2022, Pemegang Saham Gugat Netflix

Sejumlah pemegang saham menggungat Netflix karena perusahaan disebut memberikan informasi menyesatkan soal bisnis hingga prospek.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Mei 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi Netflix
Ilustrasi Netflix. (unsplash.com/@thibaultpenin)

Liputan6.com, Jakarta - Laporan Netflix tentang kehilangan 200 ribu pelanggan secara global pada kuartal pertama 2022 dibandingkan kuartal empat 2021 berakibat panjang. Berdasarkan laporan Variety, sejumlah pemegang saham diketahui menggugat Netflix akibat hal tersebut.

Mengutip informasi dari IGN, Minggu (8/5/2022), gugatan tersebut dilayangkan karena sejumlah pemegang saham merasa Netflix telah memberikan informasi menyesatkan mengenai kerugian pelanggan yang dialami perusahaan baru-baru ini.

Gugatan tersebut diajukan pada 3 Mei 2022 di pengadilan distrik federal di San Fransisco. Para penggugat menuduh Netflix melanggar UU keamanan Amerika Serikat dengan membuat pernyataan salah dan/atau menyesatkan secara material pada para pemegang sahamnya.

Selain itu, Netflix juga disebut gagal mengungkapkan fakta sebenarnya mengenai kerugian yang dialami perusahaan, baik soal bisnis, operasi, dan prospek ke depan. Gugatan class action ini diajukan atas nama pemegang saham yang memiliki saham Netflix antara 19 Oktober 2021 hingga 19 April 2022.

Sebagai informasi, Netflix memang melaporkan pertumbuhan pendapatan perusahaan sudah sangat melambatkan. Bahkan, perusahaan Amerika Serikat itu memperkirakan akan ada kerugian yang lebih besar di kemudian hari, hingga dua juta pelanggan di kuartal kedua.

Perusahaan menyebut ada beberapa faktor yang membuat hal ini terjadi. Salah satunya adalah persaingan dengan penyedia layanan lain yang menawarkan harga lebih murah seperti Disney Plus dan Amazon Prime Video.

Netflix juga menyalahkan terbatasnya ruang ekspansi di banyak negara karena faktor teknologi yang di luar kendali, seperti adopsi smart TV dan harga data. Belum lagi, banyak pengguna berbagi akun.

Untuk yang terakhir, menurut perusahaan, ada lebih dari 222 juta rumah tangga membayar menikmati konten Netflix, tapi lebih dari 100 juta pelanggan Netflix lain berbagi akun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Imbas Perang Rusia dan Ukraina

Ilustrasi Netflix
Ilustrasi Netflix

Kondisi ini jadi semakin lebih buruk dengan keputusan Netflix menghentikan layanannya di Rusia, sebagai imbas dari perang Ukraina.

Negara itu seharusnya bisa menyumbang 500 ribu pelanggan, namun mereka malah kehilangan 700 ribu pelanggan setelah Rusia terkena sanksi akibat invasi ke Ukraina. Namun, pertumbuhan masih "lunak" di semua wilayah.

Melalui surat itu, Netflix pun menyebutkan bahwa mereka berencana untuk mempercepat kembali penayangan dan pertumbuhan pendapatannya, dengan meningkatkan semua aspek di platformnya.

"Di sisi konten, kami menggandakan pengembangan cerita dan keunggulan kreatif," tulis perusahaan.

Sementara di sisi produk, baru-baru ini, mereka juga meluncurkan fitur berupa tombol suka dua jempol agar para pelanggannya bisa mengekspresikan dengan lebih tentang apa yang mereka sukai.

Selain itu, menurut perusahaan, kesuksesan secara internasional juga berperan penting untuk masa depan mereka. "Dalam jangka panjang, sebagian besar pertumbuhan kami akan datang dari luar AS," tulis Netflix.  

Netflix Uji Coba Fitur Cegah Berbagi Password

Ilustrasi Netflix
Ilustrasi Netflix

Bicara soal berbagi akun atau password yang dikeluhkan Netflix, baru-baru ini, perusahaan juga berencana untuk menindak para pengguna yang tidak serumah untuk melakukannya.

Netflix juga menguji penarikan bayaran kepada orang lain, supaya bisa menikmati layanannya.

Fitur baru Netflix ini sedang diuji coba di tiga negara, yaitu Chili, Kosta Rika, dan Peru, sebagaimana dilansir The Verge, (18/3/2022).

Selain dapat mentransfer profil ke akun baru (baik akun utama Anda sendiri atau milik orang lain), pengguna juga akan bisa menambahkan orang lain ke akun dengan harga tertentu.

Disebutkan, untuk satu user baru ditambahkan ke akun akan dibanderol seharga Rp 42 ribu (Chilli), Rp 30 ribu (Peru), dan Rp 42 ribu (Kosta Rika).

Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya Netflix bereksperimen untuk membatasi pengguna berbagi password. 

Uji Verifikasi Akun

Tahun lalu, perusahaan juga menguji coba hal serupa dengan cara memperkenalkan tool verifikasi akun agar pengguna tak dikenal mengakses akun Netflix orang lain.

Menurut laporan The Streamable, sejumlah akun Netflix kini menampilkan pesan "Jika kamu tidak tinggal dengan pemilik akun ini, kamu harus login ke akun sendiri agar tetap bisa menyaksikan."

Agar pengguna bisa melanjutkan masuk ke Netflix, mereka harus memasukkan kode (semacam OTP) yang akan dikirim ke email atau SMS.

Pasalnya, persyaratan layanan Netflix telah menyatakan, akun tidak dimaksudkan untuk dibagikan kepada pengguna di luar rumah. Perusahaan pun kian serius untuk menghentikan praktik ini.

(Dam/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya