Menutup Kesenjangan Gender Melalui Edukasi Web3

Karena teknologi blockchain terus menunjukkan potensi untuk mendemokratisasi keuangan, kita harus menghindari jebakan kesenjangan gender yang dialami oleh banyak industri.

oleh Iskandar diperbarui 15 Mar 2023, 21:05 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi kesenjangan gender di dunia teknologi. Credit: christin at wocintechchat.com/unsplash
Ilustrasi kesenjangan gender di dunia teknologi. Credit: christin at wocintechchat.com/unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Sejak bitcoin diciptakan pada 2009, evolusi uang digital menunjukkan kurva adopsi yang mirip dengan internet. Saat ini, jutaan orang mengandalkan Web3 (generasi ketiga evolusi web berbasis blockchain) untuk berbagai kegunaan, namun masih ada bagian penting yang kurang terwakili dalam ceritanya yaitu perempuan.

Karena teknologi blockchain terus menunjukkan potensi untuk mendemokratisasi keuangan, kita harus menghindari jebakan kesenjangan gender yang dialami oleh banyak industri.

Industri blockchain dinilai memiliki kewajiban untuk mendukung perempuan dalam dunia kerja Web3 dan memperluas akses ke pengetahuan dan edukasi kripto di pasar yang lebih luas untuk investor perempuan.

Binance sebagai salah satu platform pertukaran mata uang kripto memiliki misi untuk meningkatkan kebebasan uang secara global.

Bagian krusial dari misi ini adalah menghadirkan lebih banyak keragaman ke ekosistem kripto untuk memastikan blockchain mewujudkan potensi penuhnya.

Melalui keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (15/3/2023), Binance ingin memberdayakan semua perempuan yang ingin mengetahui tentang kripto agar mahir dalam kripto melalui berbagai inisiatif dan acara yang sedang berlangsung.

Binance Charity mendonasikan US$ 2 juta untuk mendanai lebih dari 36.000 beasiswa Web3 khusus untuk wanita tahun 2022 dan akan terus mendanai kursus, program, serta beasiswa pada tahun 2023 dengan fokus pada wanita dan komunitas yang kurang terwakili.

37% Perempuan Punya Kripto

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Survei tahun 2023 oleh TripleA menemukan bahwa hanya 37% perempuan memiliki kripto. Binance memercayai bahwa edukasi sangat penting untuk memastikan distribusi merata akses ke keuangan digital dan keragaman suara yang lebih besar yang membentuk masa depannya.

Beasiswa 2022 diberikan kepada perempuan di Jerman, Nigeria, Kenya, Brasil, Prancis, Afrika Selatan, Australia, dan Ukraina untuk mempelajari kursus terkait blockchain dan kripto di universitas, sekolah, dan organisasi nirlaba.

Untuk merayakan Women’s History Month (1-31 Maret) dan International Women's Day (8 Maret), Binance Charity juga akan memberikan donasi tambahan sebesar US$ 100.000 kepada Georgia's Innovation & Technology Agency (GITA) untuk mendukung edukasi dan pelatihan Web3 untuk wanita.

“Dalam lima tahun sejak Binance Charity didirikan, kami telah membantu lebih dari 2 juta wanita melalui proyek edukasi dan kemanusiaan. Sayangnya, wanita masih terpengaruh secara tidak proporsional oleh masalah sosial utama yang sedang diupayakan untuk diatasi oleh kami, seperti ketidaksetaraan, akses minim ke edukasi, dan kemiskinan,” kata Kepala Binance Charity, Helen Hai.

Pada Februari 2023, Binance mengadakan acara Women in Crypto pertama di Dubai yang menyatukan investor perempuan pemula dan berpengalaman untuk berbagi wawasan, membangun koneksi, serta mendiskusikan peluang yang ditawarkan oleh Web3 kepada wanita secara global.

Binance berencana untuk mengembangkannya di tingkat regional dan internasional dengan membuat acara dan menyatukan komunitas wanita yang diberi bekal untuk mengelola semua aspek Web3.

 

Menutup Kesenjangan Gender

Ilustrasi
Ilustrasi toilet netral gender. (dok. pexels.com/@timmossholder)

Sebuah laporan baru-baru ini oleh CoinJournal menemukan bahwa kurang dari 5% pendiri kripto di perusahaan kripto teratas adalah wanita. Pada tahun 2022, dari 10.000 perusahaan lebih yang ditinjau, hanya 292 yang didirikan oleh perempuan.

Yi He, co-founder dan chief marketing officer Binance, adalah salah satu pemimpin senior perempuan pertama di bidang ini dan sekarang bertekad untuk membantu orang lain sukses di industri ini.

"Sebagai salah satu dari sedikit pemimpin perempuan di industri ini, saya memercayai bahwa kami memiliki misi, melalui Binance Charity dan Binance Academy, untuk membantu lebih banyak wanita memahami teknologi Web3 dan blockchain," tutur Yi.

Untuk mengatasi ketidaksetaraan gender lebih lanjut, Binance telah membuat program resmi perdana untuk siswa magang dan sarjana, yang menawarkan lebih banyak akses ke karier dalam bidang kripto untuk ragam talenta, termasuk wanita.

Perusahaan juga memberikan panduan dan nasihat karier untuk wanita melalui lokakarya, kursus edukasional, dan discourse yang berfokus pada berbagi pengalaman industri, serta menyelenggarakan program pementoran untuk perempuan dan sesi talenta khusus tentang cara memasuki dunia kerja Web3.

 

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya