Liputan6.com, Jakarta - Layanan SIM digital untuk alias eSIM (Embedded SIM) kini tengah jadi produk yang dijual operator seluler Indonesia. Dimulai dari Smartfren yang sudah rilis layanan eSIM sejak peluncuran iPhone Xs di Indonesia, 2018 silam.
Lalu, menyusul kemudian baru-baru ini Indosat Ooredoo Hutchison dan XL Axiata yang mempromosikan eSIM bagi pelanggan.
Baca Juga
Embedded SIM alias eSIM dinilai lebih banyak benefit baik bagi pelanggan maupun operator telko sendiri. Sayangnya, operator terbesar di negeri ini, Telkomsel, belum juga menghadirkan layanan eSIM.
Advertisement
Padahal jika dilihat dari jumlah pelanggan, data internal perusahaan menyebut per akhir kuartal 2 2023, Telkomsel punya 153 juta pelanggan. Tentunya tidak sedikit pelanggan yang sudah tak sabar menjajal eSIM Telkomsel.
Lantas apa alasan perusahaan pelat merah ini belum juga merilis layanan eSIM bagi pelanggannya?
Ditemui di kompleks perkantoran Telkom Indonesia di Jakarta, Senin (21/8/2023), Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan, peluncuran layanan eSIM oleh Telkomsel masih menunggu regulasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"On progrees, sambil menunggu regulasi Kominfo. Kami menunggu regulasinya, tanya ke pak Menteri dan Dirjen kapan regulasinya keluar," kata Saki.
Tunggu Regulasi Pemerintah Soal ESIM
Regulasi yang dimaksud pun beragam. Salah satunya, kata Saki, terkait aturan eSIM itu sendiri. Karena tidak ada kartu fisik, perlu diatur mengenai bagaimana data center, dan lain-lainnya, yang harus patuh dengan aturan.
Meski begitu secara platform, Telkomsel sudah menyiapkan untuk eSIM. Menyoal rencana pengguliran layanan eSIM pun, internal Telkomsel masih terus melakukan pengkajian, misalnya peluncuran eSIM tak langsung digulirkan untuk semua pelanggan.
"Kalau nanti eSIM dibuka, nggak semua pelanggan, mungkin pelanggan IoT dulu, post paid, di internal kami masih melihat benefitnya seperti apa," ia menuturkan.
Advertisement
Tak Apa Tertinggal dari Kompetitor Soal eSIM
Menurut Saki, Telkomsel tidak masalah tertinggal soal penerapan eSIM dari kompetitor. Dalam hal ini ada Smartfren, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo Hutchison yang telah menerapkan eSIM lebih dahulu.
"Biarin saja, tidak apa-apa (tertinggal dari kompetitor) nanti kami lihat, ini kan investasi besar jadi harus terukur, apakah nanti pascabayar dulu, nanti ditentukan masih review internal. Kalau regulasi ada, nanti kami rilis, itu yang terpenting," kata Saki memberikan penjelasan.