Liputan6.com, Jakarta - Selama empat tahun terakhir, Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar.
Dalam rangka mendukung transformasi tersebut, Kemendikbudristek merancang sekaligus meluncurkan sejumlah ekosistem platform teknologi, seperti Platform Merdeka Mengajar, Platform Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah.
Baca Juga
Ekosistem platform teknologi itu pun disebut telah mengakselerasi upaya perbaikan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Advertisement
"Teknologi berfungsi untuk menskalakan proses pengembangan guru," tutur Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam perilisan laporan Dampak Peran Teknologi dalam Transformasi Pendidikan di Indonesia, Rabu (6/12/2023).
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Iwan Syahril menuturkan, kalau skala yang dimaksud tidak hanya di geografis, tapi juga tata kelola sistem pendidikan dengan otonomi masing-masing.Â
"Dengan adanya teknologi ini, guru-guru tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga berbagi dan berkolaborasi," tutur Iwan.Â
Pemanfaatan sejumlah platform teknologi itu pun dianalisis dan dikaji oleh Oliver Wyman, sebuah perusahaan manajemen konsultan independen asal Amerika Serikat.
Claudia Wang dari Oliver Wyman mengungkap, pada 2019, hanya ada 620 ribu dari 3 juta guru di Indonesia yang turut serta dalam pelatihan kompetensi. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan kuota.
"Namun pada November 2023, jumlah tersebut meningkat hingga 4,1 juta peserta. Artinya, angka ini mengalami peningkatan hingga 7 kali lipat dibandingkan tahun 2019," ujarnya melanjutkan.Â
Disebutkan, Program Mengajar Merdeka (PPM)Â telah membantu meningkatkan keterampilan belajar-mengajar para guru Indonesia. Sebanyak 84 persen dari mereka memanfaatkannya untuk pembelajaran, mulai dari Pelatihan Mandiri ataupun Webinar.
ARKAS dan SIPLah Bantu Efektivitas Pencatatan Anggaran Sekolah
Di samping PMM, Platform ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) yang terintegrasi dengan SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan Sekolah), turut berperan dalam peningkatan efisiensi dan transparansi pelaporan anggaran sekolah.Â
75 persen dari seluruh wilayah Indonesia megaku platform ini mampu menyederhanakan proses dan menghemat waktu kinerja bendahara sekolah.Â
Lalu, sebanyak 45 persen menyatakan dengan hematnya waktu, mereka bisa lebih optimal dalam meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah.
"Kemendikbudristek selalu meyakini peran teknologi sebagai enabler, tidak hanya menggantikan peran guru, tenaga pendidik, dan kepala sekolah. Teknologi dimanfaatkan untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia dalam mengakselerasi perubahan ke arah yang lebih baik," tutur Nadiem.Â
Dengan program Merdeka Belajar yang berhasil membawa hasil positif bagi dunia pendidikan di Tanah Air, berdasarkan PISA 2022, Indonesia berhasil menempati posisi kelima sampai keenam dalam bidang literasi.
"Strategi reformasi dan teknologi yang dilakukan Indonesia sudah tepat. Agar jangka menengah dapat tersolidifikasi dalam jangka panjang, perlu adanya ketekunan dan kesabaran," tutur Claudia menjelaskan.Â
Advertisement
Ini Kata Guru dan Kepala Sekolah tentang PMM
Dengan adanya PMM, budaya belajar guru kini juga berubah. Apabila sebelumnya, lembaga pelatihan guru hanya ada di pulau Jawa, kini kesempatan tersebut semakin meluas, mencakup seluruh daerah di Indonesia.
"Yang paling mendasar berubah adalah perilaku guru dalam belajar. Sekarang siapa pun mau dan bisa meningkatkan potensi. Dan apa pun yang dilakukan adalah kredit dari guru tersebut di PMM," tutur Nunuk Suryani selaku Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek.
Ia juga menuturkan, kini guru-guru di daerah 3T bisa menikmati teknologi. Meskipun jaringan internet terbatas, PMM bisa diakses tanpa internet dan bisa digunakan secara mandiri.
"Teknologi bisa menyatukan guru-guru dari seluruh daerah Indonesia. PMM menyediakan kesempatan bagi semua guru, bahkan dari daerah 3T sekalipun,"Â ujar Nunuk.
Sementara itu, Herta Sianturi, Kepala Sekolah SDN 173136 Tapanuli Utara, Sumatera Utara menyatakan kalau guru harus beradaptasi dengan perkembangan digital.Â
"Semua fasilitas dari PMM tidak hanya untuk berbagi kepada murid-murid, tetapi juga untuk pengembangan diri. Sebab, di PMM kita bisa memilih materi sesuai dengan keinginan."
BMK Kemendikbudristek Dorong Pemanfaatan Media Digital untuk Kemajuan Kebudayaan Lokal
Sebelumnya, BMK (Balai Media Kebudayaan) Kemendikbudristek telah menggelar diskusi dan pentas budaya Tegal.
Diskusi dan pentas budaya tersebut diselenggarakan untuk menggali sejauh mana upaya pelestarian kearifan lokal yang dilakukan masyarakat dalam arus kemajuan teknologi masa kini.
Kepala BMK Retno Raswaty menuturkan, perkembangan teknologi yang makin pesat seharusnya membantu kinerja pemajuan kebudayaan. Terbukti, banyak pegiat dan komunitas budaya yang telah memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan profesinya.Â
"Penyebarluasan konten kebudayaan melalui media digital sekaligus menjadi cara untuk menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia yang menjunjung kesantunan dan kearifan kepada dunia," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (30/10/2023).
Oleh sebab itu, menurut Retno, penting agar seluruh pihak bersama-sama melestarikan nilai-nilai tersebut dalam bentuk kreasi berbasis budaya. Terlebih, teknologi digital juga memudahkan penyebarluasan informasi kerja kebudayaan.
"Pemerintah, melalui Kemendikbudristek, terus menyokong upaya pemajuan kebudayaan oleh masyarakat yang adaptif dengan media digital. Salah satunya melalui penyediaan Dana Abadi Indonesia bagi pegiat dan komunitas budaya yang dapat diakses melalui platform digital," tuturnya menjelaskan.
Advertisement