Restart Smartphone Ternyata Penting Buat Keamanan, Ini Alasannya

Me-restart smartphone secara rutin ternyata jadi hal yang penting untuk keamanan, apa alasannya? Berikut informasinya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Jun 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi: Tombol Power di sebuah smartphone
Ilustrasi: Tombol Power di sebuah smartphone

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini smartphone telah menjadi kebutuhan pokok yang membantu kegiatan bagi banyak orang. Pengguna bergantung pada smartphone, baik itu untuk komunikasi, mengakses informasi, hiburan, membuat konten, hingga mengerjakan berbagai pekerjaan.

Karena bergantung pada perangkat ini, kerapkali pengguna tak mematikan smartphone mereka. Namun, Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat belum lama ini menyebutkan pentingnya me-restart smartphone demi keamanan.

Mengutip Gizchina, Sabtu (1/6/2024), informasi ini berdasarkan dokumen berjudul "Praktik Keamanan Siber" NSA. Dokumen tersebut menganjurkan tindakan keamanan yang tampaknya sederhana tetapi penting, yakni mematikan dan menyalakan kembali smartphone (restart) setidaknya seminggu sekali.

Restart smartphone disebut tak hanya menyelesaikan gangguan atau masalah kinerja tetapi juga melindungi perangkat dari kemungkinan adanya ancaman keamanan siber.

Restart memastikan semua proses dan aplikasi berhenti sepenuhnya. Kegiatan tersebut berpotensi menganggu aktivitas berbahaya yang tersembunyi di background.

NSA memang tak menyelidiki secara spesifik teknisnya, namun para ahli percaya, restart perangkat secara rutin akan mengganggu proses yang berlangsung, yang bisa dieksploitasi oleh jenis serangan siber tertentu.

Bisa Hindarkan Serangan Spearphishing

Samsung Galaxy S7
Tombol power pada smartphone Android

Selain itu, restart smartphone tiap seminggu sekali bisa menawarkan perlindungan terhadap dua aktivitas serangan siber yakni spearphishing dan eksploitasi zero-click.

Serangan spearphishing sendiri adalah serangan yang menarget individu melalui email atau pesan pribadi yang dirancang untuk mengelabui mereka, agar mengungkap informasi sensitif atau mengklik tautan berbahaya.

Dengan mengganggu proses di background yang tengah berlangsung, upaya spearphishing bisa terganggu. Upaya spearphishing ini mengandalkan pemeliharaan koneksi atau eksploitasi malware yang sudah dimuat sebelumnya.

 

Hindari Serangan Zero-Click

Infinix Hot 40 Pro
Infinix resmi merilis smartphone terbarunya, Infinix Hot 40 Pro dan Hot 40i. Smartphone ini dibanderol mulai Rp 1 jutaan dengan RAM lega hingga dukungan NFC. (Foto: Infinix Indonesia)

Sementara, eksploitasi zero-click merupakan serangan yang lebih berbahaya. Pasalnya, serangan ini tidak memerlukan interaksi pengguna apa pun untuk mendapatkan akses ke perangkat.

Aplikasi yang rentan dapat dieksploitasi hanya dengan mengunjungi situs web yang disusupi. Meski update aplikasi merupakan hal yang penting dalam memitigasi ancaman, restart perangkat secara rutin juga dapat membatasi jendela kerentanan, dengan menghapus semua file atau proses sementara yang mungkin dimanfaatkan eksploitasi.

Meski restart adalah hal yang penting, pengguna smartphone juga perlu selalu memperbarui software, tetap waspada terhadap link atau lampiran yang mencurigakan, dan berhati-hati dalam memasang aplikasi dari sumber tidak resmi.

 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya