Orang Tua di Inggris Tuntut TikTok Buntut ada Remaja Meninggal karena Challenge

Sejumlah orang tua di Inggris menuntut TikTok secara hukum setelah anak-anak mereka meninggal diduga usai mengikuti tantangan atau TikTok challenge berbahaya di platform tersebut.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Feb 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 18:00 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Nasib TikTok di Amerika Serikat masih menggantung, menunggu keputusan siapa yang mau membelinya. Namun, kontroversi baru karena aplikasi TikTok muncul di Inggris.

Penyebabnya karena adanya kematian remaja dan anak-anak yang diduga disebabkan oleh tantangan atau TikTok challenge pada platform tersebut.

Alhasil, para orang tua di Inggris menuntut TikTok melalui sebuah organisasi Amerika. Demikian sebagaimana dikutip dari Android Headlines, Minggu (9/2/2024).

Menurut informasi, ada sejumlah kasus remaja yang meninggal dunia karena diduga berpartisipasi dalam tantangan TikTok tersebut. Seperti namanya, tantangan TikTok mengajak para pengguna untuk melakukan aktivitas tertentu dan membagikannya dengan komunitas TikTok.

Namun, berkali-kali aktivitas ini justru membahayakan kesehatan hingga berakibat fatal. Bahaya ini tidak muncul langsung dari TikTok, tetapi dari penggunanya yang cenderung mengikuti challenge berbahaya tersebut.

Orang tua korban pun menyalahkan aplikasi TikTok yang algoritmanya dianggap merekomendasikan konten tantangan TikTok tersebut ke anak remaja mereka.

Pusat Hukum Korban Media Sosial yang berbasis di Amerika Serikat menuntut TikTok atas nama orang tua dari empat remaja Inggris, akibat dari tantangan TikTok yang disebut menyebabkan insiden kemalangan bagi anak-anak.

Remaja yang dimaksud adalah Isaac Kenevan, Archie Battersbee, Julian Sweeney, dan Maia Walsh. "Tantangan blackout" yang diikuti keempat remaja ini diduga telah menyebabkan kematian mereka.

Isi Gugatan

Ilustrasi
Ilustrasi aplikasi TikTok. (dok. pexels/cottonbro)... Selengkapnya

Gugatan tersebut mengklaim, ByteDance merancang TikTok untuk menciptakan ketergantungan berbahaya pada setiap anak.

"Platform itu telah membanjiri anak-anak dengan aliran bahaya yang tampaknya tidak berujung. Ini bukan bahaya yang dicari atau ingin dilihat anak-anak ketika penggunaan TikTok dimulai," demikian bunyi gugatan tersebut.

Pada sisi lain, TikTok mengklaim, pencarian terkait "blackout challenge" telah diblokir sejak 2020. Perusahaan juga menyebut pihaknya aktif melarang semua jenis konten berbahaya.

Bahkan, TikTok mengarahkan para pengguna yang mencari jenis tren ini ke laman Safety Center-nya.

Ibu Korban Minta TikTok Beri Akses ke Akun Anaknya

Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)
Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)... Selengkapnya

Sementara, salah satu orang tua dari korban yakni Ellen Roome berupaya meminta TikTok untuk memberi akses ke akun anaknya. Ia ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang alasan sebenarnya dari kematian sang anak.

Roome menduga, insiden itu terjadi saat putranya Julian berpartisipasi dalam TikTok challenge tersebut. Namun, TikTok belum memberikan izin kepada sang ibu untuk mengakses akun putranya.

Ia pun berupaya agar pemerintah memiliki aturan yang mengizinkan orang tua dapat mengakses profil media sosial milik anak mereka, jika ada kondisi serupa.

Tentang Challenge TikTok Berbahaya

ilustsrasi aplikasi TikTok.
ilustsrasi aplikasi TikTok. (iStockphoto)... Selengkapnya

Sekadar informasi, tantangan berbahaya di TikTok memang muncul dari waktu ke waktu, meski kini tantangan atau challenge ini jarang terlihat.

Dulu ketika tren yang dianggap membahayakan banyak muncul di jejaring sosial tersebut, perusahaan pun berupaya memperkuat deteksi tren berbahaya pada 2021. Langkah-langkah lain yang diambil meliputi pemblokiran semua pencarian terkait.

 

Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya