Sosok Minggu Ini: Andreas, Penggerak Nelayan Latuhalat

Kisah Andreas Mahulete yang bangkit usai kerusuhan dan berhasil membangun kelompok nelayan Latuhalat

oleh Liputan6 diperbarui 14 Jun 2015, 14:10 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2015, 14:10 WIB
(Lip6 Siang) Sosok-150614
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Ambon - Sebagian besar warga Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Maluku mencari nafkah sebagai nelayan. Anak-anak di desa ini juga telah mengenal kehidupan laut sejak remaja.

Tetapi kehidupan di desa ini tidak selamanya mulus. Saat Kota Ambon dilanda kerusuhan, diawali pada tahun 1999 banyak usaha yang tumbang. Usai kerusuhan, banyak warga Ambon, terutama para pemuda tidak mendapat kesempatan kerja. Kegiatan para pemuda pun akhirnya cenderung negatif.

Melihat situasi ini, salah satu nelayan Latuhalat tidak ingin tinggal diam. Dia adalah Andreas Mahulete yang berusaha untuk mengajak anak-anak muda setempat mengerjakan hal-hal produktif.

Berkat ajakan-ajakan sederhana dari Andreas, banyak pemuda yang semula tidak punya kegiatan beralih perhatian menjadi nelayan. Sekarang lebih dari 100 orang pemuda tergabung dalam kelompok Nelayan Sibu-sibu yang didirikan Andreas. Bila dulu para pemuda tidak punya penghasilan sama sekali, sekarang mereka bisa mendapat sekitar Rp 100 ribu setiap kali melaut.

Selain itu, para pemuda merasa berada dalam kelompok yang memiliki kegiatan positif. Setiap minggu ada pertemuan untuk bertukar fikiran tentang berbagai persoalan nelayan. Siapa saja dirangkul, tidak peduli latar belakang agamanya.

Andreas tumbuh sebagai anak nelayan sederhana. Saat kerusuhan pecah pada tahun 1999, keluarga Andreas kehilangan semuanya. Tetapi Andreas tidak putus asa. Pada tahun 2002 diakhir masa kerusuhan, Andreas bisa mendapat kerja sebagai buruh nelayan. Karena rajin menabung, setelah beberapa tahun Andreas bisa membeli kapal ikan bekas.

Berbekal ketekunan, usaha Andreas terus berkembang. Sedikit demi sedikit kini Andreas punya 5 kapal penangkap ikan. Berkaca pada pengalaman pribadinya, mudah bagi Andreas untuk berempati pada kesulitan pemuda setempat.

Sepak terjang Andreas dan kelompoknya pun telah diakui. Andreas yang kini berusia 53 tahun tak ingin kerusuhan terjadi lagi di kampung halamannya. Bagi Andreas sudah saatnya para pemuda selalu berpikir jauh ke depan.

Saksikan kisah Andreas yang bangkit usai kerusuhan dan berhasil membangun kelompok nelayan Latuhalat selengkapnya dalam Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (31/5/2015), di bawah ini. (Vra/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya