Karamah: Potret Kehidupan Muslim di Alaska

Malam di Alaska hanya berlangsung 3 jam dan itupun tidak gelap total, hanya seperti suasana magrib.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jul 2015, 12:57 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2015, 12:57 WIB
20150704-KehidupanMuslim-Alaska
Malam di Alaska hanya berlangsung 3 jam dan itupun tidak gelap total, hanya seperti suasana magrib.

Liputan6.com, Alaska - Kali ini Karamah memotret kehidupan komunitas muslim di Amerika Serikat tepatnya di Kota Anchorage, negara bagian Alaska. Setelah ada toko halal pertama dan kedai pizza halal pertama, di bulan Ramadan ini mereka bisa salat berjamaah di masjid pertama.

Penduduk negara bagian Alaska ada sekitar 700 ribu jiwa dan separuhnya tinggal di Kota Anchorage. Jumlah warga muslim di Alaska sekitar 3.000 jiwa. Sebagian besar warga muslim menetap di kota terpadat tersebut.

Di Anchorage terdapat toko halal pertama. Toko ini dibuka pada 2009 dan menjadi toko halal pertama di negara bagian Alaska.

Bergeser ke sudut lain kota tersebut ada juga kedai makanan pizza pertama di Alaska sekaligus kedai makanan halal pertama. Pemiliknya adalah Raheel Choudry seorang warga negara Pakistan yang pindah ke Amerika sejak 28 tahun yang lalu.

Serba pertama, dalam hal penggunaan masjid pun pada Ramadan kali ini merupakan yang pertama kali. Tahun-tahun sebelumnya warga muslim di Alaska melakukan ibadah di sebuah toko yang disewa.

Hari-hari masih terang di Alaska padahal sudah hampir jam 9 malam. Di saat musim panas, Alaska tidak pernah ada gelap. Malam di Alaska hanya berlangsung 3 jam dan itupun tidak gelap total, hanya seperti suasana magrib.

Penasaran dengan kehidupan umat muslim di Alaska? simak ulasan lengkapnya dalam Karamah (Kamus Ramadan Membawa Hikmah) yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (4/7/2015) di bawah ini. (Nda/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya