Liputan6.com, Riau - Pemerintah dinilai gagal mengatasi kebakaran lahan dan hutan di sejumlah daerah meski sudah berlangsung hampir 2 bulan. Padahal bencana kabut asap tidak hanya mengganggu penerbangan, tapi juga mengakibatkan masyarakat terkena penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas atau Ispa yang cukup berbahaya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (2/9/2015), sudah berhari-hari petugas memadamkan api yang membakar lahan hutan gambut di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau. Namun upaya mereka tak membuahkan hasil.
Baca Juga
Api disertai kepulan asap dari dalam lahan gambut ini tetap saja muncul. Bahkan api mulai mengancam kawasan permukiman penduduk yang tak jauh dari lokasi kebakaran.
Advertisement
Tak hanya itu, kabut asap akibat kebakaran lahan juga sudah mengganggu jarak pandang di jalan lintas Sumatera. Warga pun turun tangan mengatur lalu lintas menghindari terjadi kecelakaan.
Selain itu, jalur pelayaran di Sungai Siak juga tertutup kabut asap. Jarak pandang pun berkisar 800 meter sehingga kapal yang berlayar harus mengurangi kecepatan.
Kota Jambi dan kawasan lain juga tak bisa menghindar dari bencana kabut asap. Sejak Rabu pagi hingga siang, udara dalam kota terlihat gelap akibat tertutup kabut asap.
Akibat kebakaran lahan yang sulit dikendalikan, setiap hari terjadi 6 hingga 10 titik kebakaran sehingga memaksa petugas pemadam kebakaran siaga penuh.
Akibatnya, jarak pandang sempat kurang dari 400 meter. Angka indeks pencemaran udara juga sudah kategori berbahaya bagi kesehatan yakni 180 sehingga warga harus menggunakan masker jika keluar rumah.
Di Kota Palembang, kabut asap pada hari Rabu jauh lebih pekat dibanding hari sebelumnya. Ini terjadi akibat kebakaran lahan yang terus meluas.
Berdasarkan pantauan BMKG setempat, jumlah titik api bertambah menjadi 300 titik api. Akibatnya, kualitas udara di Ibukota Sumatera Selatan ini pun terus memburuk, yang tidak hanya mengganggu aktivitas warga tapi juga kesehatan.
Meski sudah membahayakan, belum terlihat ada upaya serius dari pemerintah dalam mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang selalu terjadi setiap tahun. (Nda/Ali)