Liputan6.com, Solo - Foto bertopang dagu lengkap dengan belangkon dan kumis tebal Pak Raden, menjadi magnet penarik warga Solo, Jawa Tengah, membubuhkan kata kenangan bagi pencipta serial boneka Si Unyil ini di tengah hiruk-pikuk hari bebas kendaraan di Jalan Slamet Riyadi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (1/11/2015), tak hanya itu, tanda tangan dukungan juga dikumpulkan, mendorong pemerintah memberi penghargaan bagi Pak Raden.
Dalam kesederhanaan Doktorandus Suyadi alias Pak Raden, pencipta serial televisi boneka Si Unyil, diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Petamburan Tiga, Tanah Abang, menuju Masjid Jami Al Ishlah, untuk disalatkan, lalu dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, siang kemarin.
Advertisement
60 Tahun berkarya, Suyadi atau Pak Raden hidup dalam kesederhanaan. Tinggal seorang diri, menjelang akhir hayatnya Pak Raden hidup dalam kesulitan. Karena tidak punya uang, Pak Raden pernah menjual lukisannya untuk biaya berobat.
Serial boneka Si Unyil karya Doktorandus Suyadi bagaikan oase di padang pasir, menyejukkan masa kanak-kanak yang tak mudah dilalui, apalagi di tengah minimnya tontonan para bocah yang memberi tuntunan, seperti sekarang. (Dan/Ado)