Potret Menembus Batas: Orang Rimba Dalam Pusaran Zaman

Keputusan meninggalkan hutan harus segera dijalankan Suku Kubu atau Urang Rimbo.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Nov 2015, 02:09 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2015, 02:09 WIB
Potret Menembus Batas: Orang Rimba Dalam Pusaran Zaman
Keputusan meninggalkan hutan harus segera dijalankan Suku Kubu atau Urang Rimbo.

Liputan6.com, Jambi - Keputusan meninggalkan hutan harus segera dijalankan. Api telah membumi hanguskan pinggiran Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi.

Bergegas menuju kawasan aman, parang harus tetap melekat kemana pun Suku Kubu pergi.

Tak ada pohon, tak ada semak, tak ada hewan buruan. Parang dan keahlian berburu seperti tak berguna di tempat baru mereka. Mereka akhirnya terpaksa bertahan dengan meminta.

Saudara-saudara mereka yang lebih dahulu menghuni kebun sawit milik transmigran, menjadi tempat persinggahan sementara. Di situ pula kesempatan memeriksakan diri pada dokter.

Akhir Oktober adalah puncak dari bencana asap di kawasan Provinsi Jambi. Seperti mimpi, Presiden Jokowi tiba -tiba hadir di antara penderitaan suku ini.

Bagi para pengungsi, ketika bencana kabut asap telah usai, mereka akan segera kembali ke dalam hutan.

Sedang bagi sebagian orang rimba yang telah lama tinggal di luar hutan, seperti di kebun sawit yang kini ditempati, sesungguhnya dalam kondisi gamang. Ia cukup berat untuk kembali ke dalam hutan pedalaman.

Rumah Suku Kubu

Perusahaan Listrik Negara atau PLN, kembali mengalirkan listrik ke rumah Suku Kubu, setelah sempat dicabut karena tidak dibayar. Ini terjadi setelah Presiden Joko Widodo singgah di Suku Kubu.

Kementrian Sosial membangun belasan unit rumah untuk Suku Kubu di kawasan Air Hitam Sarolangun, Jambi. Definisi rumah tinggal berupa bangunan tertutup, diperkenalkan pada suku ini.

Perumahan inilah yang disebut kalangan Suku Kubu yang tinggal di sekitar kebun sawit, sebagai rumah terlalu berhimpit dan tak punya lahan.

Lembaga Swadaya Masyarakat terus berhubungan dengan Suku Urang Rimbo atau orang rimba, yang masih bertahan di pedalaman hutan Jambi. Akses informasi soal tata kelola hutan, kesehatan, dan pendidikan menjadi fokus.

Untuk bertemu dengan suku ini tentu harus menembus belantara. Hidup berpindah atau nomaden di tengah belantara, membuat Urang Rimbo sulit diketahui pasti titik lokasinya.

Berjumpa sejumlah bubung, rumah sederhana tempat bermukimnya Urang Rimbo, belum tentu langsung bertemu pemiliknya.

Saksikan selengkapnya bagaimana kehidupan Suku Urang Rimbo yang terpaksa keluar hutan dalam Potret Menembus Batas SCTV, Minggu (29/11/2015), di bawah ini. (Nda/Dms)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya