Liputan6.com, Jakarta - Burung kakatua, salah satu jenis burung hias dilindungi yang ada di Indonesia. Kecerdasan dan keindahan bulu kakatua ini banyak memikat para pecinta burung.
Tidak sulit menjinakkan mereka, karakternya yang mudah didekati berakibat mereka banyak diburu. Kakatua jambul kuning serahan warga ini sangat bergantung pada manusia.
Berbeda dengan kakatua jambul kuning di kandang rehabilitasi, mereka adalah 7 kakatua jambul kuning dalam botol plastik yang selamat dari penyelundupan sadis pada Mei tahun 2015 lalu.
Advertisement
Keadaan burung kakatua asal hutan Papua ini sudah membaik dan siap untuk dilepasliarkan.
"Awalnya kita terima 9 ekor. Sampai sini ada 2 ekor yang kondisinya memprihatinkan, lemes banget. Kita sudah upayakan pertolongan, tetapi untuk yang 2 ekor ini, kita tidak bisa menyelamatkan, jadi 2 ekor ini meninggal," jelas Laily Purnamasari, Dokter Hewan Maharani Zoo
Peristiwa mengenaskan terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Ditemukan 31 ekor burung kakatua selundupan, dikemas dalam botol plastik.
"Sebetulnya kejadiannya sudah hampir 8 yang bulan lalu ya, ada 31 ekor kakatua dari Papua, yang dimasukkan ke dalam kemasan botol. Nah ini dalam perjalanan juga ada potensi kematian yang cukup tinggi, karena stressingnya juga sangat tinggi," kata Widodo, Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam wilayah III Surabaya.
Perlakuan tidak layak terhadap burung-burung kakatua saat diselundupkan menambah penderitaan mereka.
Saksikan selengkapnya bagaimana mengenaskannya penyelundupan burung kakatua dalam tayangan Potret Menembus Batas SCTV, Minggu (27/3/2016), di bawah ini.