3 Cabor yang Baru Pertama Menyumbangkan Medali Emas buat Indonesia di Asian Games

Apa saja cabang olahraga yang untuk pertama kalinya menyumbangkan medali emas buat Indonesia di Asian Games?

oleh Rizki Hidayat diperbarui 21 Agu 2018, 21:19 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 21:19 WIB
Defia Rosmaniar
Medali Emas Defia Rosmaniar (Bola.com/Foto: Peksi cahyo /Grafis: Dody Iryawan)

Jakarta - Kontingen Indonesia telah meraih lima medali emas hingga hari ketiga setelah pembukaan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Dari lima medali itu, tiga di antaranya berasal dari cabang olahraga yang untuk pertama kalinya meraih emas.

Baca Juga

  • Eko Yuli Irawan Rebut Emas, Indonesia Kumpulkan Lima Emas di Asian Games 2018
  • Bertolak ke Palembang, Tim Panjat Tebing Indonesia Siap Tempur di Asian Games 2018
  • Medali Emas Asian Games dan Momen Pertama Eko Yuli Irawan Latihan Angkat Besi

Cabor pertama yang menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di Asian Games adalah taekwondo. Medali tersebut diraih Defia Rosmaniar yang turun di nomor poomsae putri.

Bertanding pada laga final Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (19/8/2018), Defia sukses mengalahkan wakil Iran, Salahshouri Marjan. Defia menang dengan skor 8.690 - 8.470.

Selain menjadi yang perdana dari cabang olahraga taekwondo di Asian Games, itu juga menjadi medali emas pertama Indonesia pada Asian Games yang ke-18.

Sebelumnya, prestasi terbaik Indonesia di cabang olahraga taekwondo adalah medali perak. Indonesia mampu mendulang enam medali perak sepanjang keikutsertaan di Asian Games.

Keenam medali perak tersebut diraih Jeffi Triaji (Asian Games 1986), Abdul Rozak (Asian Games 1986), Lam Ting (Asian Games 1986), Lugi Riyadi (Asian Games 1994), Alfons Lung (Asian Games 1994), dan Satriyo Rahadani (Asian Games 1998).

 

 

Downhill

Khoiful Mukhib
Garuda Kita Asian Games Khoiful Mukhib (Bola.com/Adreanus Titus)

Cabang olahraga downhill juga untuk pertama kalinya menyumbangkan medali emas buat Indonesia di Asian Games. Dua medali emas itu diraih Khoiful Mukhib dan Tiara Andini Prastika pada Senin (20/8/2018).

Khoiful menjadi yang tercepat di nomor downhill putra dengan catatan waktu 2 menit 16,687 detik. Sementara itu, Tiara mencatatkan waktu 2 menit 33,056 detik di nomor downhill putri.

Sebelumnya, prestasi terbaik atlet sepeda Indonesia di nomor downhill dicatatkan oleh Risa Suseanty. Risa hanya mampu merengkuh medali perunggu pada ajang Asian Games 2002.

Angkat Besi

Garuda Kita Asian Games Eko Yuli Irawan
Garuda Kita Asian Games Eko Yuli Irawan (Bola.com/ Foto: Peksi Cahyo /Grafis: Adreanus Titus)

Eko Yulianto menjadi atlet pertama yang menyumbangkan medali emas buat Indonesia dari cabang olahraga angkat besi Asian Games. Turun di kelas 62 kg, Eko mampu mencatatkan angkatan terbaik.

Bertanding di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/8/2018), Eko menorehkan total angkatan 311 kilogram. Pada angkatan Snatch Eko mengukir 141 kilogram, sedangkan angkatan Clean and Jerk sebesar 170 kilogram.

Medali perak pada kelas 62 kg putra direbut lifter asal Vietnam, Trinh Van Vinh, dengan total angkatan 299 kg. Adapun lifter Uzbekistan, Adkhamjon Ergashev, meraih medali perunggu dengan total angkatan 288 kg.

Sebelum Eko, pencapaian terbaik Indonesia di cabang olahraga angkat besi Asian Games adalah medali perak. Indonesia total mengumpulkan lima medali perak, yakni Patmawati Abdul Hamid (Asian Games 1990), Supeni (Asian Games 1994), Erwin Abdullah (Asian Games 2002), Sinta Darmariani (Asian Games 2010), dan Sri Wahyuni Agustiani (Asian Games 2014).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya