Beda Penyambutan buat Timnas Korsel Sepulang dari Rusia dan Indonesia

Timnas Korsel U-23 yang memenangi medali emas Asian Games 2018 mendapat sambutan beda dari suporter dibandingkan Timnas Korsel di Piala Dunia 2018.

oleh Aning Jati diperbarui 03 Sep 2018, 21:22 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2018, 21:22 WIB
Timnas Korea Selatan U-23
Timnas Korea Selatan U-23 saat tiba di Bandara Incheon dari Jakarta, Senin (3/9/2018). (Bola.com/Dok. KFA)

Jakarta - Timnas Korea Selatan U-23 pulang ke negara asal dengan senyum mengembang dan wajah ceria setelah berhasil memenuhi target mempertahankan gelar juara sekaligus meraih medali emas di Asian Games 2018.

Rombongan the Taeguk Warriors tiba di Bandara Internasional Incheon dari Jakarta, pada Senin (3/9/2018), dengan berkalungkan medali emas.

Ratusan suporter sudah menanti tim asuhan pelatih Kim Hak-bum ini. Mereka mengelu-elukan tim kesayangan, yang berhasil mencatatkan sejarah baru, yakni back to back di cabor sepak bola putra Asian Games.

Prestasi lain, raihan medali emas di Asian Games 2018 ini menjadikan Korsel sebagai negara pemegang gelar juara terbanyak di cabor sepak bola putra Asian Games, dengan lima kali jadi juara.

Suporter menyambut kedatangan Timnas Korea Selatan U-23 dengan hangat. Mereka membawa bunga tanda sukacita. 

Situasi berbeda terjadi ketika Timnas Korsel yang bermain di Piala Dunia 2018, tiba di Korsel sepulang menunaikan tugas di Rusia.

Meski mampu menumbangkan sang juara bertahan, Jerman, di penyisihan grup, Korsel gagal melaju ke fase gugur. Hal itu mengecewakan kalangan fan.

Alih-alih menyambut hangat, semisal dengan memberikan bunga, sekelompok suporter yang berada di Bandara Incheon justru menghadiahi Son Heung-min dkk. dengan lemparan bantal dan telur.

Dalam budaya Korea Selatan, pelemparan telur dianggap sebagai hinaan. Beruntung, ketika itu tak ada pemain yang terkena lemparan tersebut.

Namun, mayoritas pemain yang berjibaku di Piala Dunia 2018 itu, melakukan sesi foto setiba di Bandara Incheon, dengan muka muram dan kepala tertunduk.

Beberapa pemain melayangkan permohonan maaf secara langsung kepada publik atas kegagalan memenuhi ekspektasi di Piala Dunia 2018, termasuk Son, yang mengukir sejarah berbeda di Asian Games 2018.

Hwang Hee-chan
Penyerang Timnas Korea Selatan U-23, Hwang Hee-chan, saat tiba di Bandara Incheon dari Jakarta, Senin (3/9/2018). (Bola.com/Dok. KFA)

Istirahat Singkat

Son Heung-min memimpin Timnas Korea Selatan U-23 hingga meraih medali emas Asian Games 2018. Tak ayal, mereka melakukan sesi foto bersama di Bandara Incheon, sebelum tim dibubarkan, dengan wajah cerah dan kepala terangkat.

Mereka juga memenuhi permintaan foto bersama dari fan dengan ringan hati dan menikmati sambutan hangat yang diberikan kepada mereka.

"Kami mendapat hasil bagus karena kerja keras pemain. Kami juga ingin berterima kasih pada kalangan suporter yang mendukung kami," ujar Kim Hak-bum, pelatih Timnas Korea Selatan U-23 seperti dikutip dari Yonhap, Senin (3/9/2018).

Meski sudah dikembalikan ke klub masing-masing setiba di Incheon, delapan pemain alumnus Asian Games 2018 tak bisa istirahat terlalu lama. Pasalnya, mereka sudah mendapat panggilan gabung timnas senior untuk laga uji coba internasional.

Delapan pemain itu adalah Son Heung-min, Hwang Ui-jo, Jo Hyeon-woo, Hwang Hee-chan, Lee Seung-woo, Kim Min-jae Hwang In-beom, dan Kim Moon-hwan.

Mereka masuk skuat timnas senior di bawah arahan pelatih anyar, Paulo Bento, untuk uji coba kontra Kosta Rika, Jumat (7/9/2018) dan Chile empat hari kemudian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya