7.500 Relawan Ikut Pelatihan Cara Interaksi dengan Atlet Difabel

Panitia Penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC) melatih sekitar 7.500 orang sukarelawan selama empat hari tentang keterampilan komunikasi dan interaksi kepada atlet dan ofisial peserta Asian Para Games (APG) 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2018, 11:00 WIB
Atlet angkat berat Indonesia, Ni Nengah Widiasih.
Atlet angkat berat Indonesia, Ni Nengah Widiasih, yang akan berlaga di Asian Para Games 2018. (Bola.com/Ronald Seger Prabowo)

Liputan6.com, Jakarta Panitia Penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC) melatih sekitar 7.500 orang sukarelawan selama empat hari tentang keterampilan komunikasi dan interaksi kepada atlet dan ofisial peserta Asian Para Games (APG) 2018.

"Ini adalah pelatihan umum bagaimana berinteraksi dengan para penyandang disabilitas. Pelatihan ini tentu berbeda dengan pelatihan Asian Games, selain pelatihan umum lain seperti kepribadian ataupun pemahaman tentang tiket elektronik," kata Wakil Direktur Hukum dan Sumber Daya Manusia Rezza Dwi Brammadita di sela-sela pelatihan sukarelawan di Universitas Nasional Jakarta, Senin.

Rezza mengatakan para sukarelawan itu terbagi ke dalam 40 kelas yang masing-masing berisi 30-50 orang. "Pelatihan secara khusus pada masing-masing divisi akan berlangsung pada 21-26 September di Jakarta," ujarnya.

Pelatihan interaksi kepada para penyandang disabilitas yang berlangsung sejak Senin (17/9) hingga Kamis (20/9) itu, menurut Rezza, tidak memerlukan peralatan khusus dan hanya menekankan pada sikap dan mekansime interaksi dengan difabel. 

"Para sukarelawan tidak boleh merasa kasihan dan tiba-tiba mendorong pengguna kursi roda. Sebenarnya, mereka mampu madiri. Kami mengajarkan komunikasinya dengan bertanya lebih dulu mereka butuh dibantu atau tidak," katanya.

Pelatihan bagi sukarelawan APG itu juga melibatkan puluhan orang pelatih dari berbagai komunitas difabel di Indonesia.

"Mereka mendapatkan materi pelatihan bagaimana cara berinteraksi dengan disabilitas. Pelatihan itu diberikan langsung oleh pelatih disabilitas seperti tuna rungu, tuna netra, serta tuna daksa," katanya. (Antaranews/Imam Santoso)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya