BPH Migas Klaim War Room Jaga BBM Subsidi Tak Jebol

BPH Migas menyatakan kuota BBM bersubsidi tahun lalu bisa jebol ke level 48,97 KL jika tak ada pengawasan dari instansinya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Feb 2014, 18:27 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2014, 18:27 WIB
bph-migas130328b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas bumi ( BPH Migas) mengklaim kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 2013 bakal jebol jika instansinya tidak sukses menjalankan fungsi pengawasan.

Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, institusinya saat ini telah memiliki perangkat teknologi yang mampu mengawasi penyaluran BBM bersubsidi yang dilakukan oleh badan usaha berupa war room.

"Kami membangun secara fisik war room untuk memonitor transaksi seluruh badan usaha dalam menyalurkan BBM subsidi," kata Andy, dalam rapat kerja kinerja BPH Migas dengan Komisi VII DPR, di gedung DPR, Jakarta, Senin (24/2/2014).

Andy mengklaim, jika BPH Migas tidak melakukan pengawasan dan monitoring penyaluran BBM subsidi, konsumsi BBM subsidi dipastikan jebol hingga 48,97 juta kilo liter (Kl).

Artinya, konsumsi BBM bersubsidi akan melebihi target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013 yaitu ditetapkan sebesar 48 juta Kl

 "Penyaluran BBM subsidi memerlukan pengawasan yang ketat. Prognosa konsumsi 2014 mencapai 48,97 juta KL apabila business as usual," tuturnya.(Pew/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya