Harga Emas Tergelincir dari Posisi Tertinggi Imbas Penguatan Dolar AS

Agenda Presiden Terpilih AS Donald Trump hingga dolar AS yang melesat telah bebani harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jan 2025, 07:30 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2025, 07:30 WIB
Harga Emas Tergelincir dari Posisi Tertinggi Imbas Penguatan Dolar AS
Harga emas turun dari level tertinggi tiga minggu pada Jumat, 3 Januari 2025. Harga emas melemah seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang kuat.(dok: Foto AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun dari level tertinggi tiga minggu pada Jumat, 3 Januari 2025. Harga emas melemah seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang kuat.

Di satu sisi, pasar bersiap hadapi potensi pergeseran ekonomi dan perdagangan di bawah Presiden Terpilih AS Donald Trump.

Mengutip CNBC, Sabtu (4/1/2025), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 2.637,78 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 13 Desember 2024. Harga emas batangan naik sekitar 1 persen untuk pekan ini. Harga emas berjangka AS tergelincir 0,7 persen menjadi USD 2.651,10.

Commoditu Strategist WisdomTree, Nitesh Shah menuturkan, agenda presiden baru yang mendukung tarif lebih tinggi telah mendorong dolar AS dan menciptakan tekanan mendasar yang signifikan pada pasar logam.

Indeks dolar AS ditetapkan untuk kinerja mingguan terkuatnya sejak pertengahan November 2024 membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

"Untuk sebagian besar logam, perlambatan perdagangan global biasanya disertai dengan perlambatan ekonomi dan karenanya perlambatan permintaan logam,” ujar Shah, mengacu pada dampak potensial dari tarif perdagangan yang diusulkan Donald Trump.

Ia menambahkan, penguatan dolar AS akan terus berlanjut untuk emas, tetapi tampaknya utang akan terus meningkat di AS dan negara-negara lain. "Masalah geopolitik tidak akan segera berakhir, jadi emas harus tetap didukung,” ujar dia.

Adapun Donald Trump akan diambil sumpah jabatannya pada 20 Januari 2025. Tarif yang diusulkan dan kebijakan proteksionisnya akan memicu inflasi.

Hal ini dapat memperlambat pemotongan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS, sehingga membatasi kenaikan emas. Setelah tiga kali pemangkasan suku bunga pada 2024, the Fed prediksi hanya dua kali pemotongan suku bunga pada 2025 karena inflasi yang masih terjadi.

 

Prediksi Harga Emas pada Januari 2025

(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)
(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)

Adapun emas tumbuh positif di lingkungan suku bunga rendah, saat ini diuntungkan oleh permintaan musiman.

"Januari secara konsisten mencatat kenaikan harga terbaik selama 20 tahun terakhir karena investor dan pengalokasi aset membuka posisi beli baru, tentu saja ditambah dengan penjualan perhiasan yang bagus untuk musim liburan,” ujar Analis Independen, Ross Norman.

Di sisi lain, harga perak di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 29.619 per ounce, harga platinum menguat 1,7 persen menjadi USD 938,25 dan palladium naik 1,3 persen menjadi USD 923.

Harga Emas Sentuh Posisi Tertinggi dalam 2 Minggu, Tembus Level Segini

Ilustrasi harga emas hari ini
Ilustrasi harga emas hari ini (dok: Foto AI)

Sebelumnya, harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua minggu pada Kamis, 2 Januari 2025. Kenaikan harga emas didorong pembelian aset safe haven. Selain itu, pasar juga mengambil posisi menjelang keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Tak hanya itu, tarif perdagangan Presiden Terpilih AS Donald Trump yang akan segera berlaku juga bayangi harga emas. Seiring sentimen itu, harga emas di pasar spot naik 1,2 persen menjadi USD 2.654,94 per ounce, mencapai titik tertinggi sejak 16 Desember 2024. Harga emas berjangka AS menguat 1 persen menjadi USD 2.668,1. Demikian mengutip CNBC, Jumat (3/1/2025).

“Saya tidak melihat ada yang menggerakkan pasar dalam berita, tetapi kekuatan geopolitik (ketegangan internasional serta ketidakpastian keuangan, apalagi menjelang pelantikan Presiden Terpilih Trump) mendukung,” ujar Analis StoneX Rhona O’Connel lewat email.

Adapun emas batangan tumbuh di lingkungan suku bunga rendah dan bertindak sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi dan geopolitik.

Rusia melancarkan serangan pesawat nirawak di Kyiv pada Rabu pagi, menyebabkan kerusakan di sedikitnya dua distrik, sementara militer Israel menyerang pinggiran Kota Gaza.

Pelaku pasar menunggu data lowongan kerja AS minggu depan, laporan ketenagakerjaan ADP, notulen rapat FOMC Desember dari the Fed, dan laporan ketenagakerjaan AS untuk mengukur prospek suku bunga untuk 2025.

Pada 2024, pemangkasan suku bunga, pembelian oleh bank sentral, dan ketegangan geopolitik mendorong emas ke rekor tertinggi dengan kenaikan tahunan lebih dari 27%, kenaikan terbesar sejak 2010.

 "Koreksi atau konsolidasi di awal tahun dapat menjadi panggung bagi reli baru," ujar Analis Forex.com, Fawad Razaqzada.

 

Target Harga Emas

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Ia menambahkan, target harga emas sebesar USD 3.000 per ounce dapat dicapai. "Berakhirnya 'perdagangan Trump' — sebuah fenomena yang ditandai dengan dolar AS yang kuat dan pasar ekuitas yang kuat — dapat melemahkan dolar dan meningkatkan harga emas."

Selain itu, pelantikan Trump pada 20 Januari telah meningkatkan ketidakpastian, dengan tarif yang diusulkan dan kebijakan proteksionis yang diperkirakan akan bersifat inflasioner dan berpotensi memicu perang dagang.

Di antara logam lainnya, harga perak di pasar spot naik 2% menjadi USD 29,44 per ounce, paladium turun 0,1% menjadi USD 909,25 dan platinum naik 1,8% menjadi USD 921,2.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya