BCA Rem Kucuran KPR dan KKB

BCA menilai kredit di sektor perumahan dan kendaraan bermotor merupakan pinjaman dengan tingkat risiko paling tinggi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Mar 2014, 20:22 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2014, 20:22 WIB
211201cBCA.jpg

Liputan6.com, Jakarta Bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia (BBCA), akan mulai mengendalikan penyaluran kreditnya ke masyarakat mulai tahun ini. Dua bisnis pinjaman yang pelan-pelan mulai direm BCA adalah Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Direktur Utama BCA Jahja Setiaadmadja mengaku dua sektor itu memiliki resiko yang paling tinggi ditengah situasi ekonomi seperti belakangan ini.

"Saat ini kami agak menahan pinjaman konsumer. KPR dan KKB itu redam, karena kalau terjadi sesuatu dalam ekonomi sektor ini yang paling terkena dampaknya," katanya di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Jahja mengklaim, langkah perusahaan ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang meminta industri perbankan mengurangi penyaluran kreditnya di tahun 2014.

Namun diakui Jahja, BCA sampai kini memang belum melihat adanya lonjakan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di kedua sektor tersebut.  Di satu atau dua kota, BCA memang menemukan adanya NPL dari kedua sektor tersebut. "Itu lebih penyebab keluarga atau etikat orang yang tidak baik, bukan karena ekonomi," papar Jahja.

Pada 2013, sektor kredit BCA mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 21,6% menjadi Rp 312,3 triliun sepanjang 2013. Nantinya, pada tahun 2014 hal itu ditargetkan hanya akan tumbuh 13% sampai 15%.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya