PLN Bakal Bangun Tol Listrik Sulawesi

Sulawesi memiliki sumber tenaga listrik dari air terbesar di sekitar perbatasan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Apr 2014, 17:01 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2014, 17:01 WIB
titik-pemadaman-listrik-sumedang-130401b

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) bakal membangun jaringan transmisi listrik yang akan menghubungkan seluruh Pulau Sulawesi. Tol listrik berkapasitas 275 kilovolt (kV) ini akan untuk menyalurkan daya dari beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ke pusat beban di Makassar dan sekitarnya.

Seperti dikutip Liputan6.com, dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN, Minggu (13/4/2014),  Sulawesi memiliki sumber tenaga listrik dari air terbesar di sekitar perbatasan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. Sementara pusat beban berada di lokasi yang cukup jauh jauh yaitu di Makassar.

"Dengan adanya rencana beberapa proyek PLTA kapasitas besar di lokasi tersebut, maka PLN juga akan membangun jaringan transmisi 275 kV untuk menyalurkan daya dari beberapa PLTA ke pusat beban di Makassar dan sekitarnya," terang RUPTL PLN.

PLN mengakui, perencanaan transmisi memerlukan persiapan yang lebih panjang mengingat kebutuhan tanah mencakup wilayah yang luas sehingga akan banyak kendala dalam proses pembebasan tanah.

"Serta fungsi transmisi sebagai super infrastruktur dari sistem tenaga listrik maka framework perencanaan kapasitas transmisi harus melihat waktu yang lebih panjang dari jangka waktu RUPTL, yaitu sekitar 20 - 30 tahun," ungkap RUPTL PLN.

Selain Sulawesi, PLN juga akan membangun tol listrik sepanjang 1.000 kilometer yang akan menghubungkan sistem kelistrikan Sumatera. Perusahaan listrik pelat merah itu menilai, Sumatera yang pada saat ini tengah berkembang pesat sangat memerlukan jaringan interkoneksi utama (backbone) yang kuat mengingat jarak geografis yang sangat luas.

Sebagai dampak dari kebijakan tersebut, direncanakan pembangunan jaringan interkoneksi dengan tegangan 275 kV AC pada tahap awal di koridor barat Sumatera dan tegangan 500 kV AC pada saat diperlukan di koridor timur Sumatera.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya