Bappenas Klaim PNPM RI Diterapkan di 59 Negara

Bappenas mengklaim program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Indonesia telah diterapkan di 59 negara.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Apr 2014, 15:10 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2014, 15:10 WIB
Armida
(foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengklaim Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Indonesia telah ditiru dan diaplikasikan di 59 negara di dunia.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisyahbana mengaku negara-negara di dunia selama ini meminta bantuan kepada Indonesia mengenai pemberdayaan masyarakatnya.

"Indonesia juga banyak diminta untuk mengajarkan PNPM, itu sudah diterapkan di 59 negara. Mereka itu jadi datang ke kita, mereka mau belajar PNPM mandiri itu, program itu desainnya bagaimana, kemudian tentu tidak 100% di adopsi, pasti disesuaikan dengan masing-masing negara," kata Armida di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Armida menambahkan, salah satu negara terdekat yang mengaplikasikan program PNPM ke negaranya adalah Timor Leste. Tidak hanya itu, Timor Leste juga berguru kepada Indonesia dalam program pengentasan kemiskinan.

Tidak hanya itu, Armida mengaku ada beberapa hal yang juga Indonesia belajar dari negara-negara lain mengenai program yang diterapkan yang hingga kini sudah sukses.

"Contohnya, Indonesia juga belajar dari Brazil dan Meksiko untuk membuat dan mendesain PKH (Program Keluarga Harapan), tentu kita sesuaikan dengan kondisi masyarakat kita juga," paparnya.

Mengenai sharing program antar negara ini, Armida menjelaskan, hal itu dilakukannya dalam Forum Global Partnership yang rutin diadakan setiap dua tahunan. Forum itu akan diselenggarakan di Meksiko pada 15-16 April 2014.

Dalam pertemuan ini, Indonesia yang diwakili oleh Menteri Bappenas, juga diikuti oleh beberapa anggota DPR RI serta LSM mengemukakan suaranya untuk pentingnya pertukaran informasi dan pengetahuan antar negara demi menciptakan percepatan pembangunan sebuah negara.

"Dimana lagi antar negara bisa berkumpul tidak hanya dari segi pemerintahan, tapi juga elemen lainnya yang berkontribusi untuk percepatan pembangunan negara selain di forum itu, itu bagus," pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya