Tambah 6 Kapal, Pertamina Rogoh Rp 2,8 Triliun

Pertamina merogoh kocek sekitar US$ 240 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun untuk menambah enam kapal angkutan minyak dan gas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Apr 2014, 17:49 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2014, 17:49 WIB
Pertamina Gas 2
(Foto: Pebrianto Eko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Ulsan - PT Pertamina (Persero) merogoh kocek sekitar US$ 240 juta  atau sekitar Rp 2,8 triliun untuk menambah enam kapal angkutan minyak dan gas yang dilakukan tahun ini.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, Pertamina penambahan ini dalam rangka memperkuat armada kapal angkutan migas miliknya.

"Nilai investasi dalam pembangunan enam armada yang delivery 2014 sekitar US$ 240 juta," kata Hanung,
dalam acara peresmian pemberian nama kapal Pertamina Gas 2, di galangan kapal Hyundai Heavy Industries Co. Ltd, Ulsan, Korea Selatan, Rabu (23/4/2014).

Investasi tersebut termasuk pembuatan kapal Pertamina Gas 2, yang menjadi kapal pengangkut bahan dasar elpiji terbesar didunia untuk saat ini. "Nilai investasi dalam pembangunan kapal Pertamina Gas 2 sekitar US$ 73 juta," tutur dia.

Menurut Hanung, investasi kapal Pertamina Gas 2 lebih murah ketimbang pendahulunya kapal Pertamina Gas 1 yang memiliki kapasitas dan fungsi yang sama seperti kapal Pertamina Gas 2 sebesar 84 ribu meter kubik.

 "Ini operasi kedua lebih murah dari pertama, kebutuhan kapal US$ 73,2 juta yang pertama 76,2 juta," ungkapnya.

Dengan adanya enam tambahan kapal tahun ini menambah kapal milik pertamina yang tadinya 60 menjadi 66, selain VLGC Pertamina Gas 2, adalah MT Gas Ambalat berukuran 5.000 Cubic Meter pengangkut LPG, MT Pagerungan dan MT Pangkalan Brandan berbobot 17.500 DWT, dan MT Gamsunoro berbobot 85.000 DWT.

Menurutnya, Pertamina siap bekerjasama memajukan industri maritim dalam negeri dengan mengoptimalkan galangan kapal domestik memiliki kapasitas dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Seperti MT Pagerungan dan MT Pangkalan Brandan yang merupakan dua kapal pertama dari galangan domestik yang memiliki bobot  mati 17.500 LTDW.

"Tahun 2013-2014 Pertamina menandatangani kontrak baru pembangunan kapal tanker minyak ukuran 17.500 LTDW sebanyak 7 unit yang dibangun di galangan kapal di dalam negeri. Ketujuh unit tanker kategori general purpose tersebut direncanakan selesai dan memperkuat armada kapal pendistribusian minyak pada tahun 2015-2016," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya