Pasokan Melimpah, Harga Cabai Rawit Merah Merosot

Panen cabai rawit di beberapa daerah penghasil cabai mendorong harga cabai turun sehingga menyentuh harga Rp 20 ribu per kilogram.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 12 Mei 2014, 10:07 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2014, 10:07 WIB
Ilustrasi Harga Cabai
Ilustrasi Harga Cabai

Liputan6.com, Semarang - Harga cabai rawit merah kini merosot drastis di sejumlah pasar-pasar tradisional di Semarang, Jawa Tengah. Padahal harga cabe rawit merah sempat melambung hingga Rp 90 ribu per kilo gram (kg).

Suminah, salah satu pedagang cabai di Pasar Johar mengatakan, harga cabai saat mencapai puncaknya, pada pekan pertama April 2014. Saat itu harga cabai menembus harga Rp 96 ribu/kilogram. Kenaikan harga cabai didorong panen belum siap.

"Masuk minggu kedua, pasokan mulai lancar. Mungkin di petani sudah mulai panen. Yang jelas stok cabai rawit di tingkat pengepul hingga pengecer di sejumlah pasar melimpah. Kalau sudah panen, pasti cabai rawit merah akan banyak di pasaran, dan sudah pasti harganya akan jatuh drastis," kata Suminah, Senin (12/5/2014).

Di pasar Johar, harga cabai rawit merah Rp 20 ribu/kg. Harga cabai merah keriting juga turun sekitar dari Rp 13 ribu/kg menjadi Rp 10 ribu/kg. Cabai rawit hijau sebesar Rp 15 ribu per kg.

Pantauan di pasar Gayamsari, pasar Peterongan juga tak jauh beda. Saat ini harga cabai rawit merah berkisar antara Rp 20 ribu-Rp 25 ribu, tergantung tingkat kesegarannya.

Anjloknya harga cabai rawit merah ini diyakini akibat panen cabe rawit merah di beberapa daerah penghasil cabai rawit seperti Temanggung, Magelang, Wonosobo. Untuk kapasitas penjualan sendiri tak mengalami lonjakan atau penurunan. Kebutuhan cabai rawit merah cenderung stabil

"Sama saja. Penjualan masih stabil. Dalam sehari sebanyak 25 kilogram cabai berbagai jenis telah terjual," kata Suminah.
Sementara itu, Farida, pedagang cabai di Pasar Pedurungan mengaku, saat ini pihaknya sampai menolak suplai cabe rawit merah dari pedagang. Hal itu karena stok melimpah.

"Saat ini pasokan cabai rawit sudah mulai banyak yang datang. Harga pun terus turun drastis. Pembeli juga banyak yang terkejut karena harga semula masih mahal sekarang sudah murah lagi," kata Farida.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya