Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan mobil listrik di Indonesia masih terganjal regulasi. Padahal Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan serius sampai rela menyerahkan seluruh gajinya untuk menggarap proyek mobil listrik, produksi putra bangsa.
Dalam kesempatan launching Mandiri Institute yang dihadiri Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Wakil Menteri Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin dan beberapa Direktur Utama sejumlah BUMN, Dahlan curhat soal sulitnya mengembangkan mobil listrik di negeri sendiri.
"Mobil listrik susah sekali di sini, peraturannya belum ada," kata dia di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (12/5/2014).
Lebih jauh Dahlan menjelaskan, Indonesia dan negara lain berada dalam posisi yang sama soal mobil listrik. Namun karena terhambat regulasi, maka negara lain telah melangkah lebih dulu meninggalkan negara ini.
"Kita dan negara lain sama-sama di posisi start, tapi bendera kita tidak dikibar-kibarkan. Padahal punya kesempatan, akhirnya kita ketinggalan lagi di teknologi ini," tegasnya.
Mantan Direktur Utama PLN itu mengkritisi persepsi, pandangan sejumlah pihak yang masih mempertanyakan infrastruktur mobil listrik yang masih langka menjamah pinggir-pinggir jalan, seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Paradigma kami tidak sama, bahkan ada pertanyaan kalau ada mobil listrik nyolok di mana. Pertanyaan ini pola lama, kuno dan ini harus dihilangkan," keluhnya.
Dari hasil riset, Dahlan menyebut, sekitar 90% pemilik mobil listrik mengisi ulang daya di rumah. Sedangkan di pinggir jalan hanya 5% dan sisanya 5% di mal, dan lainnya.
"Jadi yang ngisi listrik di pinggir jalan cuma 5%. Makanya berpikirnya jangan begitu, karena rumah bisa jadi pom listrik, kalau pom bensin kan nggak mungkin di rumah," jelasnya.
Upaya pengembangan mobil listrik, lanjut Dahlan, adalah langkah tepat untuk lepas dari masa penjajahan bahan bakar minyak (BBM) yang sedang melanda Indonesia di samping program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG).
"Penjajahan BBM ini sangat bikin kita menderita. Kalau tidak dilakukan cara, kita akan terus mengimpor BBM dan sulit mengendalikan nilai tukar mata uang kita," tandasnya. (Fik/Ahm)
RI Ketinggalan Garap Mobil Listrik Dibandingkan Negara Lain
Menteri BUMN Dahlan Iskan, mengimbau semua pihak menghilangkan pikiran kuno soal mobil listrik.
diperbarui 12 Mei 2014, 11:32 WIBDiterbitkan 12 Mei 2014, 11:32 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pramono: Saya Harap Pilkada Jakarta 1 Putaran Agar Tidak Terjadi Ketegangan
Cegah Diabetes pada Anak, IDAI Sarankan Pemerintah Atur Takaran Gula dan Cantumkan pada kemasan Makanan
Waskita Beton Kantongi NKB Rp 13,78 Miliar dari Bisnis Sewa Alat
Pendidikan Tinggi tapi Belum Dapat Pekerjaan? Ini Nasihat Buya Yahya dan Amalan Doa Cepat Kerja
Keruntuhan Harga Emas Tertahan Permintaan Safe Haven
Daftar Pemain dan Link Nonton Film Komedi Sonic The Hedgehog (2020), Tayang Eksklusif di Vidio
TPS Lokasi Mencoblos Hampir Semua Paslon Pilwali Kota Malang Ada di Lowokwaru
Apa Itu Recharge Adalah: Panduan Lengkap Pengisian Ulang Energi
TNI-Polri Siagakan Jutaan Personel Bantu Amankan Pilkada Serentak 2024
Pencoblosan Pilkada 2024, Banten Diprediksi Bakal Diguyur Hujan
Anthony Ginting Bidik Gelar Ketiga di Indonesia Masters 2025
Taipan Properti Vietnam yang Dihukum Mati Karena Korupsi Rp429 Triliun Minta Keringanan Hukuman