Listrik Mati Dua Hari, Lilin Susah Dicari

"Saya cari lilin di empat Indomaret, dua Alfamart dan beberapa warung dekat rumah, semuanya habis."

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 13 Mei 2014, 19:25 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2014, 19:25 WIB
[FOTO] Aksi Earth Hour di Beberapa Kota di Indonesia
Kampanye Earth Hour yang diwarnai dengan pemadaman listrik selama 1 jam di seluruh dunia itu juga berlangsung di Palembang (ANTARA FOTO/ Feny Selly)

Liputan6.com, Jakarta - Pemadaman listrik telah menghantui wilayah Jakarta dan Tangerang dalam dua hari terakhir. Saat lampu mati, lilin menjadi alternatif untuk menjadi alat penerangan saat di rumah. Lilin pun diburu masyarakat hingga menjadi barang yang langka.

Hal inilah yang dialami warga Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, Irvan Beka. Dia mengaku kesulitan untuk mendapatkan lilin saat listrik di rumahnya padam selama belasan jam. Ayah dua anak ini bahkan sudah berkeliling demi mendapatkan sebatang lilin.

"Saya cari lilin di empat Indomaret, dua Alfamart dan beberapa warung dekat rumah, semuanya habis. Susah banget cari lilin," kata Irvan saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (13/5/2014).

Sebagai pelanggan PT PLN (Persero) Irvan juga merasa kecewa karena lamanya pemadaman listrik di rumahnya. Menurut dia, sebagai perusahaan besar seharusnya PLN memiliki sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah pemadaman bergilir.

"Duitnya PLN kan banyak. Apalagi listrik sudah prabayar, jadi mereka terima duit di muka. Udah gitu monopoli lagi. Harusnya ini bisa diantisipasi," jelasnya.

Irvan juga menyayangkan karena PLN tidak memberikan pemberitahuan sebelum melakukan pemadaman listrik. Tak hanya itu, dia berpendapat seharus pelanggan yang mengalami pemadaman bergilir juga mendapatkan kompensasi.

"Mati lampu itu berat buat masyarakat, apalagi anak-anak kalau malam kan harus belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR)," katanya. (Ndw/Igw)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya