Meja Kerja Berantakan Bikin Orang Kreatif

Lingkungan yang rapi membuat orang lebih murah hati dan lebih sehat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Mei 2014, 21:20 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2014, 21:20 WIB
Meja berantakan
(foto: forbes.com)

Liputan6.com, Jakarta - Albert Einstein pernah mengatakan, "Jika meja kerja berantakan itu menandakan pikiran pemilik meja juga berantakan, jika sebuah meja kerja kosong itu artinya?."

Ternyata, perkataan dari Einstein memberikan inspirasi bagi peneliti di beberapa dekade kemudian setelah kematiannya dan akhirnya penelitian tersebut memberikan jawaban atas pertanyaan dari peraih nobel tersebut.

Dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan Jurnal Psychological Science, sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Kathleen Vohs menemukan bahwa bekerja di sebuah meja kerja yang rapi atau oleh Einstein dikatakan kosong, akan mempengaruhi seseorang bekerja lebih konvensional, lebih murah hati dan lebih sehat.

Menariknya, seseorang yang bekerja di meja yang berantakan ternyata juga menghasilkan hal yang positif. Mereka yang bekerja di meja yang berantakan (messy) akan mempengaruhi kreativitas pemikiran seseorang.

Dalam percobaannya tersebut, para peneliti menempatkan beberapa orang di tempat yang rapi dengan meja kerja yang terorganisir dan beberapa orang lainnya di tempat yang berantakan.

Saat orang tersebut ditanya apakah mereka akan menyumbang untuk kegiatan amal, mereka yang di ruang yang rapi menyumbang lebih sering. Saat mereka diizinkan untuk mengambil camilan saat meninggalkan percobaan, mereka yang ada di ruang rapi lebih memilih camilan yang sehat.

Menariknya, saat pertanyaan mengenai kreatifitas, ketika diminta untuk memilih produk lama dan produk baru, mereka yang berada di ruang berantakan lebih sering memilih produk baru.

Tampaknya, ada di lingkungan rapi mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan sesuai dengan harapan yang ditetapkan. Namun, berada di ruang yang berantakan membantu seseorang untuk membuka pemikiran yang lebih divergen.

"Lingkungan yang berantakan tampaknya menginspirasi seseorang untuk melanggar tradisi  yang dapat menghasilkan wawasan segar, " jelas Vohs seperti ditulis oleh Forbes, Jumat (23/5/2014).

Jadi dengan penelitian tersebut, Anda bisa memilih sendiri kapan mau menjadi murah hari dan kapan akan menjadi kreatif dengan mengosongkan meja dan atau membiarkan meja berantakan. (Gdn/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya